Doa Bersama untuk Pasien COVID yang Meninggal, #PrayFromHome Trending
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat mendoakan dan mengheningkan cipta bagi pasien COVID-19 yang meninggal dunia, Sabtu (10/7/2021). Doa bersama dari mana pun itu digelar pukul 10.07 WIB.
Ajakan Menag tersebut ternyata mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari antusiasi warganet yang mendoakan pasien COVID-19 dan tenaga kesehatan yang telah meninggal melalui tanda pagar (tagar) #PrayFromHome.
Topik tersebut juga masuk ke dalam trending topik di media sosial Twitter.
1. Warganet ramai-ramai doa bersama
Dalam tagar #PrayFromHome, tak sedikit warganet yang ikut mendoakan pasien COVID-19 dan tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Seperti, kata akun @rifah_04 yang ikut mengheningkan cipta sejenak untuk berdoa. Ia juga mengunggah fotonya sembari menunduk untuk berdoa.
"Mari kita hening cipta untuk negeri ini, kuat menghadapi pandemik," tulisnya.
Lalu, ada juga akun @BekuPisang yang ikut mengheningkan cipta dan berdoa untuk yang telah meninggalkan dunia ini.
"Dari rumah untuk Indonesia #PFH101007 Hening Cipta Indonesia #PrayFromHome. Semoga pandemik COVID-19 lekas berakhir," ucapnya.
Kemudian, akun @cimolchantik juga ikut berdoa untuk Indonesia yang tengah dilanda pandemik. "Ya Allah lindungi dan pulihkan kami di keadaan ini, berilah yang terbaik untuk negeri kami Ya Rob. Amin Allahuma amin #PrayFromHome," doanya.
Baca Juga: Menag Ajak Berdoa dan Heningkan Cipta untuk Pasien COVID yang Wafat
2. Menag ucapkan terima kasih pada masyarakat karena sudah berdoa bersama
Terkait dengan antusias masyarakat yang ikut berdoa bersama, Menag Yaqut mengucapkan terima kasih melalui akun Twitter-nya @Ansor_satu. Ia berharap Indonesia bisa kuat menghadapi pandemik.
"Terima kasih Indonesia, yang sudah berkenan meluangkan semenit untuk hening cipta. Semoga menjadi kekuatan untuk bangsa kita dan umat manusia. Amiin. #PFH101007," tulis Yaqut di Twitter-nya.
3. Angka kematian yang tinggi karena keterlambatan penanganan
Jumlah pasien COVID-19 yang meninggal semakin meningkat setiap harinya. Bahkan, angka kematian di Indonesia sempat memecahkan rekor hingga 1.040 orang pada Rabu, 7 Juli 2021. Rekor kematian tersebut membuat Indonesia berada di posisi kedua dengan angka kematian tertinggi di dunia setelah Brasil.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kematian yang meningkat itu karena keterlambatan penanganan atau memburuknya kondisi pasien yang tidak dipantau saat isolasi mandiri.
“Untuk itu mohon kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus meningkatkan pemantauan kepada pasien isolasi mandiri agar dapat ditangani dengan cepat apabila terjadi,” ujar Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/7/2021).
Selain itu, Wiku juga mengungkapkan angka kematian tinggi yang terjadi akhir-akhir ini karena imbas dari kenaikan kasus COVID-19 yang melonjak. Menurutnya, pemerintah tengah mencari solusi untuk mengantisipasinya.
“Angka kematian yang tinggi ini berimbas pula dari kenaikan kasus yang tinggi. Saat ini pemerintah fokus mencari solusi penanggulangannya yaitu dengan meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan secara terus menerus,” ujar Wiku
Baca Juga: Semula Tak Percaya Ada COVID, Akhirnya Orang Ini Nangis Minta Tolong