Ini Alasan Partai Demokrat Kubu Moeldoko Gelar Konpers di Hambalang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Sumatra Utara, menggelar konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi di Hambalang tidak semata-mata tanpa alasan. Rupanya, mereka memilih Hambalang karena lokasi tersebut berserjarah bagi Partai Demokrat.
Meski terkenal dengan kasus korupsi, salah satu inisiator KLB Partai Demokrat Damrizal meyakini dimulai dari Hambalang, partai berlambang mercy itu bisa kembali bangkit. Tentunya, kata dia, di bawah kepemimpinan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Tempat ini sungguh menjadi catatan sejarah. Kita berhujan-hujan di sini, kita berangin-angin di sini, tapi yakinlah di tempat ini tenggelamnya Partai Demokrat setelah katakan tidak pada korupsi," kata Damrizal seperti yang disiarkan secara langsung di channel YouTube Kompas TV, Kamis (25/3/2021).
"Dan kami yakin dimulai dari tempat inilah Partai Demokrat pimpinan Moeldoko akan bangkit bersama kawan-kawan dalam rangka mengisi demokrasi yang semakin membaik di Indonesia," lanjut dia.
1. Max singgung masih ada pihak yang menikmati hasil korupsi Hambalang dan tidak tersentuh hukum
Baca Juga: Kelanjutan Megaproyek Wisma Atlet Hambalang Perlu Dikaji Ulang
Sementara, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi KLB Max Sopacua mengatakan Hambalang menjadi salah satu tempat yang membuat elektabilitas Partai Demokrat turun. Ia pun menyinggung masih ada pihak-pihak yang belum tersentuh hukum atas kasus korupsi Hambalang.
"Yang paling penting, sebagian besar dari kawan-kawan kami yang terlibat sudah menderita, sudah dimasukan ke tempat-tempat yang mereka masuki karena kesalahan. Tetapi ada yang tidak tersentuh hukum, yang juga menikmati hasil dari sini, ada yang tidak tersentuh hukum sampai hari ini, belum," ujar Max.
2. Kasus Hambalang diyakini membuat elektabilitas Partai Demokrat merosot
Kemudian, Max menilai kasus korupsi Hambalang yang menyebabkan elektabilitas Partai Demokrat merosot. Dari sekitar 20,4 persen, langsung terjun hingga ke 7,3 persen.
"Kenapa kami bikin konpers di Hambalang? Hujan kok, naik turun akan susah, tapi kami nekat karena kami tahu ini adalah bagian integral dari sejarah yang menentukan bagaimana Partai Demokrat itu. Mulai pelan-pelan turun dari 20,4 persen jadi 10,2 persen dan 7,3 persen," ucap Max.
3. Max katakan yang menyebutkan perusak partai artinya tak paham sejarah Demokrat
Lalu, Max menyampaikan para senior Partai Demokrat yang tergabung dalam KLB bukan perusak partai. Ia mengaku tak terima jika ada pihak dari Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menudingnya begitu.
"Kalau tidak tahu sejarah Demokrat, dia tidak akan bilang kami perusak Demokrat. Kenapa dia tidak bilang Hambalang perusak Demokrat? Kenapa dia tidak berbicara ada orang-orang yang menikmati uang dari Hambalang ini, tidak tersentuh hukum dan bernaung dalam kelompok mereka," jelas Max.
Baca Juga: Partai Demokrat Versi KLB Gelar Konpers, Moeldoko Tak Hadir Lagi