Istana Dorong TNI-Polri Evaluasi Konflik di Nduga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menanggapi tentang penembakan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB), yang kembali menyerang prajurit TNI di wilayah pembangunan jembatan Sungai Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua, yang menjadi bagian dari proyek Trans Papua.
Terkait penembakan tersebut, Moeldoko mengimbau TNI dan Polri untuk mengevaluasi, agar tak ada lagi penembakan ke depan.
Baca Juga: Kemensos Alami Kesulitan Dalam Pendataan Korban Konflik Nduga
1. Penembakan di Nduga adalah ranah TNI dan Polri
Mengenai penembakan yang kembali terjadi di Nduga, Moeldoko menyatakan tak ingin berkomentar lebih jauh. Ia menganggap masalah ini masuk ranah TNI dan Polri.
"Masih ranahnya kepolisian ya dan TNI akan melihat kembali," kata Moeldoko di kantor GMNI, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
2. TNI dan Polri harus mengevaluasi penembakan
Editor’s picks
Terkait seringnya penembakan di wilayah Nduga, Moeldoko mendorong TNI dan Polri melakukan evaluasi agar ke depan tak ada lagi kejadian penembakan oleh KKSB.
"Ada sesuatu yang perlu dievaluasi antara TNI dan Kepolisian, bagaimana dia harus melakukan kegiatan-kegiatan di lapangan secara taktis," kata dia.
3. Seorang prajurit TNI tertembak di Nduga
Sebelumnya, penembakan kembali terjadi pada seorang anggota TNI di Kabupaten Nduga, Papua. Prada Usaman Hambelo, seorang prajurit TNI yang bertugas mengamankan pembangunan Jalan TransPapua gugur, setelah diserang Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (20/7).
Lokasi penyerangan berada di lokasi pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, yang merupakan proyek strategis pemerintah pusat, yakni Pembangunan Jalan Trans Papua.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, Prada Usman gugur akibat luka tembak di bagian pinggangnya.
Baca Juga: Kemensos: Kami Belum Menerima Laporan Pengungsi Meninggal di Nduga