Jokowi: Pola Masyarakat Berubah karena Revolusi Industri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan revolusi industri jilid empat saat ini telah membawa banyak perubahan. Salah satunya adalah pola perubahan perilaku masyarakat seiring dengan berkembangnya zaman. Selain itu, revolusi industri saat ini juga telah membuat banyak organisasi dan model bisnis berubah.
"Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja, agenda riset harus banyak melakukan perubahan-perubahan. Pengalaman panjang," ujar Jokowi dalam acara Dies Natalis ke-45 Universitas Sebelas Maret yang disiarkan di channel YouTube Universitas Sebelas Maret, Jumat (12/3/2021).
Baca Juga: Pakar Hukum: Gaya Politik Presiden Jokowi dan Soeharto Sama
1. Jokowi ingin UNS melahirkan SDM yang bekerja sesuai pasar modern
Dalam acara Dies Natalis tersebut, Jokowi meminta agar UNS mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan besar dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai tuntutan zaman. Hal itu agar bisa melahirkan pekerja yang sesuai dengan pasar modern.
"Banyak jenis pekerjaan lama yang hilang, tidak dibutuhkan lagi. Tentu saja hal ini membutuhkan perubahan program studi, dibutuhkan perubahan kurikulum dan dibutuhkan perubahan karakter dosen," ucap Jokowi.
2. Digitalisasi menjadi cara hidup baru sejak pandemik COVID-19
Editor’s picks
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pandemik COVID-19 telah mengajarkan Indonesia untuk mendobrak cara-cara lama. Beberapa hal yang dulu dianggap tabu, saat ini menjadi cara hidup baru.
"Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang semua institusi, dan lainnya harus melakukannya," ujar Jokowi.
3. Jokowi ingin institusi yang berusia 45 tahun juga belajar dengan cara-cara baru
Selain itu, Jokowi juga meminta adanya perubahan cara-cara penganggaran. Menurut dia, program-program kerja yang baru harus diperkenalkan.
"Bagi para pelaku startup, cara-cara baru tersebut sudah menjadi landasan kerja mereka sejak awal. Tapi, bagi institusi yang sudah berusia 45 tahun, saya tahu tidak mudah untuk memperkenalkan cara-cara baru," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Tak Boleh Disandera Rutinitas yang Biasa Saja