Komnas HAM Ambil Barang Bukti Kasus Bentrok Polisi-FPI dari Jasa Marga

Jasa Marga berkomitmen memberikan data untuk penyelidikan

Jakarta, IDN Times - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengatakan pihaknya meminta keterangan lagi dari PT Jasa Marga (Persero) dan mengambil beberapa barang bukti terkait kasus bentrok antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Hal itu juga menindaklanjuti pertemuan Komnas HAM bersama Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur pada Senin (14/12/2020) lalu.

"Selanjutnya kami akan melakukan tindak lanjut dan pendalaman lagi untuk memperkuat beberapa hal yang harus dirunutkan dalam kerangka dan konstruksi peristiwa," ujar Anam seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (17/12/2020).

Choirul Anam menuturkan bahwa Tim Penyelidikan Komnas HAM juga telah melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk menindaklanjuti dan melakukan konfirmasi atas keterangan dari pihak Jasa Marga.

1. Jasa Marga berkomitmen akan memberikan data untuk proses penyelidikan Komnas HAM

Komnas HAM Ambil Barang Bukti Kasus Bentrok Polisi-FPI dari Jasa MargaIDN Times/Margith Juita Damanik

Dalam pertemuan Komnas HAM bersama Jasa Marga Senin lalu, Subakti berjanji akan menambahkan data untuk membantu penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM terkait kasus penembakan 6 Laskar FPI itu.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang sampai saat ini kooperatif dan semoga makin banyak informasi yang dapat kami terima guna terangnya peristiwa," ujar Anam.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Bentrok Polisi VS Laskar FPI, Ini Kata Kompolnas

2. Dirut Jasa Marga: CCTV di KM 50 tidak merekam bentrok polisi dengan FPI

Komnas HAM Ambil Barang Bukti Kasus Bentrok Polisi-FPI dari Jasa MargaDirut Jasa Marga Subakti Syukur di Komnas HAM (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan tentang kerusakan CCTV di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi lokasi bentrokan antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI). Subakti membantah CCTV di KM tersebut rusak, namun hanya pengiriman datanya yang terganggu.

Subakti juga mengungkapkan, dari 227 CCTV yang tersedia di tol tersebut, hanya 23 CCTV yang mengalami gangguan. Salah satunya di lokasi kejadian bentrok polisi dan pengawal Rizieq Shihab itu.

"Itu bukan gak berfungsi ya, itu hanya pengiriman datanya berapa jam keganggu. Karena mau perbaikan, hujan, karena itu kan harus dideteksi pakai satu alat sehingga perlu waktu. Kemudian berapa jam kemudian sekitar 24 jam itu sudah berfungsi lagi," jelas Subakti di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

Subakti mengklaim bahwa semua CCTV di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek berfungsi. Namun, terdapat 23 CCTV yang memang pada saat itu mengalami gangguan, sehingga tidak merekam kejadian di KM 49-72.

"Kalau di luar yang 23 itu, sekian jam, sekian jam itu dari jam 4.50 atau jam 5-an sampai 4 besoknya itu di 23 titik itu gak kekirim data. Gak ada rekaman," ucap Subakti.

Meski begitu, Subakti menuturkan, CCTV di luar KM 47-72 tersebut tetap berfungsi dan bisa merekam kejadian. Namun, hanya seputar jalur-jalur di gerbang tol.

"Iya untuk 23 CCTV yang di 49-72 (tidak merekam), tapi di lain-lainnya di gerbang jangan salah di sepanjang jalur itu kan ada lajur gerbang-gerbang. Hanya yang di lajur-lajur aja tapi di gerbang-gerbang ada semua," ucapnya.

3. Bentrok polisi dan FPI tewaskan 6 orang pengawal Rizieq

Komnas HAM Ambil Barang Bukti Kasus Bentrok Polisi-FPI dari Jasa MargaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) dan Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan menunjukkan barang bukti terkait penyerangan polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengatakan aparat kepolisian terlibat bentrok dengan pendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab. Dia mengatakan penyerangan pada anggota polisi itu terjadi pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.

"Tadi pagi (7/12/2020) sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS (Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, jam 10.00 WIB," katanya di Polda Metro Jaya.

Fadil mengatakan bahwa kejadian ini berawal dari informasi bahwa adanya pengerahan massa pada saat proses pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya. Maka dari itu pihak polisi akhirnya melakukan penyidikan terkait informasi tersebut.

Namun ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga sebagai pengikut Rizieq, kendaraan petugas malah halangi.

"Ketika anggota mengikuti kendaran yang diduga adalah pengikut Rizieq petugas dipepet kemudian diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam," ujarnya.

Namun FPI membantah pernyataan Kapolda tersebut. Juru Bicara FPI, Munarman, memastikan laskar FPI tidak pernah membawa senjata apapun ketika melakukan pengawalan.

"Tidak benar, fitnah itu. Tidak pernah laskar memiliki senjata api,” kata Munarman kepada IDN Times, Senin (7/12/2020).

4. Jasa Marga: CCTV di lokasi bentrok polisi dengan FPI rusak sejak Minggu pagi

Komnas HAM Ambil Barang Bukti Kasus Bentrok Polisi-FPI dari Jasa MargaLokasi bentrok laskar FPI dengan Polisi di Tol Jakarta Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Sebagai informasi, PT Jasa Marga sebelumnya mengaku tidak bisa mengetahui kejadian sebenarnya saat terjadi bentrok antara kepolisian versus anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) saat mengawal Pemimpin FPI Rizieq Shihab di jalan tol Jakarta-Cikampek km 50, Senin, 7 Desember 2020 dini hari.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tollroad Operator Raddy Lukman mengatakan, kondisi CCTV di tol tersebut sedang ada gangguan. Padahal, CCTV bisa menjadi alat bukti yang merekam kejadian sebenarnya.

"Info yang saya peroleh dari petugas lapangan, CCTV bukan sedang maintenance melainkan ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre optic di km 48+600," kata Raddy kepada IDN Times, Selasa (8/12/2020).

Rusaknya CCTV di tol tersebut terjadi sejak Minggu, 6 Desember 2020 pukul 04.40 WIB yang menyebabkan CCTV mulai km 49+00 sd km 72 menjadi offline alias mati.

"Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di kantor cabang Jakarta Cikampek pada Minggu, 6 Desember 2020 pada pukul 06.00 WIB melaporkan kepada tim inspeksi melakukan penyisiran, mencari lokasi penyebab masalah tersebut," ujar Raddy.

Raddy mengatakan kondisi hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas membuat perbaikan CCTV terhambat. Perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas, karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan.

"Sehingga perbaikan baru dapat diselesaikan pada Senin, 7 Desember 2020 pada pukul 16.00 WIB," katanya.

Baca Juga: Alasan KontraS Ogah Hadiri Rekonstruksi Kasus Bentrok Polisi vs FPI

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya