Menkes: Kebutuhan Oksigen Pasien COVID-19 per Hari Hampir 2 Ribu Ton

Pemerintah akan tambah oksigen melebihi kapasitas dibutuhkan

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kebutuhan oksigen medis semakin meningkat setiap harinya karena lonjakan kasus COVID-19. Dia mengatakan dalam sehari bisa ada permintaan 2 ribu ton oksigen.

“Kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton per hari naik hampir jadi 2 ribu ton per hari,” ujar Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

1. Pemerintah akan sediakan oksigen medis melebihi jumlah yang dibutuhkan

Menkes: Kebutuhan Oksigen Pasien COVID-19 per Hari Hampir 2 Ribu TonIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Budi menuturkan pemerintah sudah melakukan strategi pemenuhan suplai oksigen dengan memesan jumlah lebih banyak dari  yang dibutuhkan.

“Kami juga sudah memberikan strategi pemenuhan suplai dengan cara menggunakan excess capacity dari pabrik-pabrik, industri-industri di dalam negeri bekerja sama dengan Kemenperin ada sekitar 240-250 ton per hari, excess capacity yang bisa kami gunakan dari industri-industri dalam negeri,” terang Budi.

Baca Juga: Kunjungi Samator, Jokowi Pastikan Pasokan Oksigen Medis Terpenuhi

2. Pemerintah akan gunakan oksigen konsentrator untuk penuhi kebutuhan oksigen medis

Menkes: Kebutuhan Oksigen Pasien COVID-19 per Hari Hampir 2 Ribu TonIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Selain itu, pemerintah juga akan memenuhi kebutuhan oksigen dengan menggunakan oksigen konsentrator. Menurut Budi, oksigen konsentrator hanya membutuhkan listrik dan bisa dipasang di rumah atau tempat tidur rumah sakit dengan kapasitas 5-10 liter per menit, sehingga cukup untuk isolasi.

“Pemerintah berencana beli 20-30 ribu oksigen konsentrator untuk bisa menyediakan 600 ton oksigen per hari untuk rumah sakit dan bisa kita pinjamkan ke rakyat yang membutuhkan,” ucap Budi.

3. Indonesia dapat bantuan oksigen dari beberapa negara dan swasta

Menkes: Kebutuhan Oksigen Pasien COVID-19 per Hari Hampir 2 Ribu TonPaparan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengenai penerimaan bantuan dari dunia Internasional. (youtube.com/Menko Marves)

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pemerintah sedang menjalani skenario terburuk dan sudah minta bantuan dari sejumlah negara. Negara-negara tersebut seperti Singapura, Abu Dhabi, Tiongkok, hingga Jepang.

"Kita sudah minta bantuan, saya berbicara dengan counterpart saya di Singapura, counterpart saya di Tiongkok, counterpart saya di Abu Dhabi. Kita bicara dengan mereka dan juga Jepang, dan bukan tidak minta bantu, kita minta bantu, tapi tentu bantuan-bantuan yang menurut kita tidak bisa kita tangani," ujar Luhut.

Luhut menuturkan, bantuan untuk penanganan COVID-10 ini juga datang dari sejumlah negara seperti Singapura, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA) hingga Australia. Dia memaparkan, bantuan yang diterima Indonesia berupa vaksin COVID-19 hingga oksigen.

“Kami sudah mendapatkan bantuan dari dunia internasional. Mereka sudah jalan, dari Singapura, UAE, Cina dan Australia,” jelasnya.

Tak hanya kiriman dari pemerintah negara-negara lain, pihak swasta juga turut memberikan bantuan kepada Indonesia berupa oksigen medis, seperti dari Shopee Singapura, Gojek, CBL, dan lainnya.

“Dan lokal produk kita sendiri ada yang bisa buat ventilator dan oksigen konsentrator,” ucap dia lagi.

Baca Juga: Cuan Rp300 Juta, 2 Pemain Harga Oksigen Ditangkap Polres Jakarta Pusat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya