Moeldoko: Mobilitas Naik, Jangan Sampai PPKM Darurat Diterapkan Lagi

Moeldoko ingatkan masyarakat tetap hati-hati saat 

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan COVID-19. Sebab, lanjutnya, mobilitas masyarakat saat ini semakin meningkat dan jangan sampai membuat kasus virus corona melonjak lagi.

“Meski optimis, kita harus tetap hati-hati. Mobilitas penduduk kini sudah mulai meningkat lagi. Jangan sampai pemerintah terpaksa menerapkan PPKM Darurat lagi,” kata Moeldoko seperti dikutip dari siaran pers Kantor Staf Presiden, Jumat (10/9/2021).

1. Moeldoko optimistis positivity rate Indonesia bisa berada di angka 5 persen

Moeldoko: Mobilitas Naik, Jangan Sampai PPKM Darurat Diterapkan LagiKepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (IDN Times/Aryodamar)

Moeldoko menyampaikan, situasi pandemik memunculkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dia menambahkan, situasi pandemik COVID-19 menjadi pemicu untuk memikirkan ulang berbagai hal, mulai dari konsep pendidikan, sistem kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur.

Moeldoko juga menyebutkan positivity rate Indonesia per 6 September sudah turun menjadi 6,97 persen. Angka ini menurun drastis dari positivity rate pada Juli-Agustus yang berada di atas 15 persen. Melihat angka tersebut, Moeldoko optimistis positivity rate Indonesia bisa mencapai batas 5 persen dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga mengindikasikan situasi pandemik sudah terkendali.

“Pandemik ini memaksa kita meninggalkan cara kerja lama yang lamban dan tidak efisien menuju cara kerja baru yang berbasis teknologi,” ujar Moeldoko.

Baca Juga: Moeldoko: Fitnah Merusak Saya, Akan Mengubah Kepercayaan Anak Istri 

2. Moeldoko sebut tantangan global buat dunia berubah cepat

Moeldoko: Mobilitas Naik, Jangan Sampai PPKM Darurat Diterapkan LagiWarga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Mantan Panglima TNI ini menuturkan tantangan dalam situasi global membuat dunia berubah dengan cepat. Salah satunya seperti tradisi work from home atau kerja dari rumah yang saat ini dijalani oleh masyarakat.

“Dulu kita tidak pernah membayangkan work from home, namun sekarang ini menjadi hal normal,” ucapnya.

3. Moeldoko katakan pemerintah selalu siap hadapi pandemik dengan 3 kebijakan besar

Moeldoko: Mobilitas Naik, Jangan Sampai PPKM Darurat Diterapkan LagiAnggota Satpol PP Kelurahan Gandaria Selatan memberikan imbauan protokol kesehatan bagi warga yang berada di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kendati begitu, Moeldoko mengatakan pemerintah selalu siap menghadapi pandemik dengan tiga kebijakan besar. Pertama, melalui pendekatan kesehatan, di mana tidak boleh banyak orang yang meninggal akibat COVID-19. Kedua, melalui pendekatan perut, yang mana pemerintah tak ingin  ada perut masyarakat yang kosong. Terakhir, melalui pendekatan insentif, di mana jangan sampai usaha koperasi maupun korporasi berhenti akibat pandemik.

Moeldoko juga menambahkan saat ini, pemerintah masih menyusun kebijakan pergeseran dari pandemik ke endemik. Namun, salah satu kalkulasi yang harus dipertimbangkan adalah munculnya varian-varian baru.

"Kita membuktikan bahwa kita bisa melakukan hal itu. Memang kadang kita harus dipaksa masuk ke kondisi krisis dulu, baru kita bisa melakukan hal yang luar biasa," jelasnya.

Baca Juga: Anies Akan Blacklist Warga DKI Jika Masuk Tempat yang Langgar PPKM

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya