Moeldoko: WNI Terlibat ISIS Bikin Pusing Saat Pulang ke Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah kabar tewasnya pimpinan kelompok teroris Islamic State Iraq and Syiria (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, pemerintah mengantisipasi warga negara Indonesia (WNI) yang berjihad di Suriah kembali ke Indonesia.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut meskipun al-Baghdadi telah tiada, namun sel-sel jaringan ISIS tetap hidup dan apabila kembali ke negaranya masing-masing akan membuat pusing pemerintah.
1. WNI yang pulang dari Suriah akan bawa masalah
Moeldoko mengatakan, banyak WNI yang terlibat jaringan ISIS di Suriah. Apabila setelah pimpinan ISIS tewas mereka memilih kembali ke Indonesia, maka hal itu disebut Moeldoko akan membuat pemerintah pusing.
"Gini loh kita punya pengalaman ada beberapa anak-anak kita, orang Indonesia, yang ikut bermain di Timur Tengah masuk dalam Al Qaeda, begitu pulang hanya beberapa orang sudah bikin pusing," kata Moeldoko di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
"Nah yang ikut terlibat di urusan ISIS di luar ini kan banyak anak Indonesia, jadi kalau dia nanti kembali ke Indonesia menjadi persoalan. Jadi poinnya di situ," imbuhnya.
2. Gerakan ISIS secara global berkurang, tapi bawa masalah saat kembali ke negara masing-masing
Moeldoko berpendapat, walaupun al-Baghdadi telah meninggal, tetapi perjuangan ISIS secara global masih terlihat. Ia melihat bahwa gerakan ISIS sudah berkurang saat ini namun akan membawa masalah jika kembali ke negaranya masing-masing.
Editor’s picks
"Tapi sel-selnya ini yang begitu kembali ke negaranya nanti akan menjadi lintas negara, ada yang dari Malaysia, Aussie, ada yang dari beberapa negara yang lain, Indonesia, seterusnya. Nah ini bisa-bisa membangun jaringan dan itu persoalan," jelasnya.
Baca Juga: 5 Fakta Operasi Militer Tewaskan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi
3. Moeldoko sebut Menko Polhukam sudah antisipasi jaringan ISIS agar tidak meluas di Indonesia
Untuk mengantisipasi semakin meluasnya jaringan ISIS di Indonesia, Moeldoko mengatakan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sudah memitigasi apa yang akan terjadi pasca-tewasnya pimpinan ISIS.
"Itu sebagai referensi memberikan arah pembicaraan ke depan seperti apa, kita punya pengalaman untuk itu maka jangan sampai terjadi lagi," ungkap mantan Panglima TNI itu.
4. Densus 88 tetap pantau teroris di Indonesia
Usai tewasnya pimpinan ISIS, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri tetap akan menindak para teroris di Indonesia.
"Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya penegakan hukum. Semua jaringan (teroris) yang berada di Indonesia dalam pantuan Densus," tegas Asep di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca Juga: Jasad Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dibuang ke Laut