Pemerintah Berencana Terapkan PCR Jadi Syarat Bepergian Saat Nataru

Luhut tegaskan kebijakan pemerintah konsisten

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pemerintah akan kembali memperketat protokol kesehatan. Salah satunya membuka kembali opsi tes PCR sebagai syarat perjalanan.

"Untuk itu kehati-hatian dalam menghadapi Nataru harus menjadi prioritas bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Ini perlu kita perhatikan, kita sedang evaluasi apakah nanti penahanan mobilitas penduduk ini akan kita terapkan kembali pelaksanaan dari PCR, sedang kami kaji," kata Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Anggota DPR Minta PCR Gratis, Menkes: Gak Ada Anggarannya, Pak!

1. Waspada varian Delta AY.4.2, pemerintah berencana tambah masa karantina jadi 7 hari

Pemerintah Berencana Terapkan PCR Jadi Syarat Bepergian Saat NataruIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Luhut menyampaikan, saat ini pemerintah tengah mewaspadai varian baru COVID-19 yaitu Delta AY.4.2. Menurut Luhut, untuk ke depannya masa karantina dari luar negeri ke Indonesia bisa ditambah lantaran virus tersebut sudah masuk ke Malaysia.

"Jangan ada pikiran kita tidak konsisten. Strategi kita, taktik kita akan selalu bermuara pada COVID ini. Jadi bukan tidak mungkin nanti kalau orang datang dari luar, yang kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi 7 hari. Ini juga tidak tertutup kemungkinannya," jelas Luhut.

2. Luhut sebut penularan varian Delta AY.4.2 lebih ganas 15 persen dari varian Delta

Pemerintah Berencana Terapkan PCR Jadi Syarat Bepergian Saat NataruWarga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Wakil Ketua Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini juga mengatakan, varian Delta AY.4.2 penularannya lebih ganas 15 persen dibandingkan varian Delta. Maka dari itu, Luhut meminta masyarakat untuk tetap waspada.

"Delta AY ini juga 15 persen lebih ganas dari yang sekarang. Kalau ada dari kita atau saudara ingin kena, ya kita akan leha-leha. Tapi saya tidak mau," ujar Luhut.

"Oleh karena itu, saya akan tegas mengatakan kita akan menyesuaikan atau antisipasi perilaku dari COVID-19 ini," tambah dia.

3. Luhut tegaskan kebijakan pemerintah konsisten

Pemerintah Berencana Terapkan PCR Jadi Syarat Bepergian Saat NataruMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Koordinator PPKM Jawa-Bali ini menegaskan, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat ini sesuai dengan perkembangan COVID-19. Karena itu ia membantah bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak konsisten.

"Dengan membaca data ini, karena pengalaman kita sudah cukup sekarang, kami sangat confidence mengatakan kami cukup jernih melihat ini. Jadi saya mohon teman-teman di luar tidak punya pikiran, pemerintah tidak konsisten. Kami sangat konsisten, yang tidak konsisten itu adalah penyakitnya," ucap Luhut.

Baca Juga: Menkes: Bila Terjadi Lonjakan COVID, Kepala Negara G20 Takut ke Bali

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya