Polri Tangkap Penyerang Novel Baswedan, Jokowi: Jangan Ribut Dulu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polri telah menetapkan dua tersangka terkait penyerangan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Menanggapi hal itu, Jokowi meminta agar publik tidak ribut terlebih dahulu.
Alasannya, masalah Novel hingga saat ini masih dalam proses penyidikan, sehingga Polri belum menetapkan siapa pelaku utama dari penyerangan Novel tersebut.
"Yang paling penting itu, jangan sebelum ketemu, ribut. Setelah ketemu, ribut," kata Jokowi di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/12).
1. Jokowi minta publik beri waktu pada Polri
Jokowi meminta kepada publik untuk memberi waktu kepada Polri mengungkap kasus tersebut. Menurutnya, hingga kini juga belum tahu motif pelaku seperti apa.
"Berikanlah polisi kesempatan untuk membuktikan bahwa itu benar-benar pelaku, motifnya apa, semuanya. Jangan ada spekulasi-spekulasi terlebih dahulu. Baru ditangkap kemarin," ujar Jokowi.
Baca Juga: Ini Peran Dua Tersangka Saat Siram Air Keras ke Novel Baswedan
2. Jokowi apresiasi Polri yang tangkap pelaku penyerang Novel
Editor’s picks
Terkait tertangkapnya dua tersangka pelaku penyerangan Novel itu, Jokowi mengapresiasi kinerja Polri. Kendati demikian, Jokowi tetap meminta publik untuk sama-sama mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
"Ya kita sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh Polri. Tapi yang paling penting kawal bersama. Jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif," ucap mantan Wali Kota Solo itu.
3. Jokowi sebut tak perlu bentuk tim independen dulu
Menyoal tentang tersangka yang masih aktif sebagai Polri, Indonesia Corruption Watch (ICW) pun mengusulkan agar orang nomor satu di Indonesia itu membentuk tim independen mengawal kasus Novel. Mengenai itu, Jokowi meminta agar proses penyidikan dikawal terlebih dahulu oleh publik, sehingga dia tak perlu dulu membentuk tim independen.
"Semua mengawasi. Dari dulu, tam tim tam tim. Tim Pencari Fakta. Ya apa pun, yang paling penting dikawal semua, bareng-bareng mengawal, agar peristiwa itu tidak terulang lagi," kata Jokowi.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Novel Baswedan Mengaku Tak Kenal dengan 2 Tersangka Penyiram Air Keras