Tega! Ibu Banting Anak 1 Tahun hingga Tewas di Jagakarsa

07 Agu 2024, 13:11 WIB

Irfan Fathurohman

Ilustrasi penganiayaan. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Intinya sih...

Ibu banting anak hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan
Peristiwa diketahui oleh ibu mertua dan 3 saksi lainnya
Keluarga menolak autopsi, polisi duga pelaku alami gangguan jiwa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Seorang ibu berinisial TY (35) membanting anak kandungnya berusia satu tahun hingga meninggal dunia di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu (4/8/2024).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, peristiwa itu diketahui oleh ibu mertua TY dan tiga saksi lainnya.

“Itu lagi ngobrol di depan teras pada saat kejadian, pelaku ada di dalam mengangkat si anak dan pas terlihat itu sudah dibanting anak tersebut ke ubin,” kata Bintoro saat dihubungi, Rabu (7/8/2024).

1. Korban tewas setelah mendapat perawatan

Ilustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Mengetahui kejadian tersebut, para saksi masuk ke dalam rumah dan melihat kepala si bocah berdarah dan benjol. Saksi pun membawa bocah tersebut ke rumah sakit.

“Yang bersangkutan meninggal dunia di hari Senin, jadi satu hari dirawat di sana,” ujar Bintaro.

2. Penyebab kematian belum diketahui

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk mendapatkan penyebab kematian si bocah, polisi pun berniat untuk melakukan autopsi. Namun, keluarga menolak.

“Jadi untuk penyebab meninggalnya belum dipastikan. intinya ybs mengalami kekerasan fisik berupa penganiayaan dengan cara membanting si anak korban ini ke lantai atau yang orang bilang ke ubin lantai,” kata Bintoro.

“Jadi kena kepalanya sehingga kepalanya mengalami gegar otak jadi itu yang kami dapatkan informasi dari dokter hanya untuk penyebab kematiannya kami belum bisa memastikan,” imbuhnya.

3. Pelaku pernah berobat ke rumah sakit jiwa

Ilustrasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Polisi hingga saat ini belum bisa memeriksa TY karena sedang dalam observasi psikiater selama 14 hari. Dugaan sementara, pelaku alami gangguan jiwa.

“Karena menang yang bersangkutan juga pernah dari informasi keterangan saksi itu sudah pernah berobat ke rumah sakit jiwa di daerah Darmawangsa,” ujar Bintoro.