Jakarta, IDN Times - Pemerintah berkomitmen menurunkan angka kematian jemaah haji Indonesia yang tahun ini mencapai 447 orang, atau setara dengan 50 persen dari total jemaah haji dunia. Persiapan khusus mulai dilakukan agar penyelenggaraan haji 2026 lebih berfokus pada aspek kesehatan.
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan menegaskan, kesehatan jemaah menjadi prioritas utama. Menurutnya, pembenahan sistem kesehatan haji mutlak diperlukan agar pelaksanaan ibadah dapat berjalan aman dan nyaman.
BP Haji tengah merancang program manasik kesehatan sebagai bagian dari pemenuhan Istitha'ah kesehatan haji. Program ini akan menekankan pada kesiapan fisik dan mental jemaah yang diukur lewat pemeriksaan menyeluruh sebelum keberangkatan.
Istitha'ah kesehatan haji sendiri dipahami sebagai kemampuan jemaah menjalankan ibadah sesuai syariat dengan kondisi kesehatan yang terjamin. Pemeriksaan sejak awal akan memastikan hanya jemaah yang benar-benar siap yang diberangkatkan.
"Kita berharap tahun ini kita benar-benar memaksimalkan SOP kesehatan kita. Bukan berarti kita tidak punya standar, tapi standar kita yang selama ini mungkin belum kita terapkan secara maksimal," kata Gus Irfan pada Evaluasi Nasional Kesehatan Haji Bersama Perdokhi dan BPH-2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).