Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-07 at 15.35.47.jpeg
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Densus 88 Antiteror Polri mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta merakit bom sendiri.

  • Terungkap bahwa terduga pelaku kerap menonton konten kekerasan ekstrim (gore) seperti pembunuhan, kecelakaan perang, hingga kejadian brutal yang mematikan.

  • Sebanyak tujuh bom dibawa oleh terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi berbeda. Di masjid sekolahan tempat kejadian, dia meledakan dua kali.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta  merakit bom sendiri. Diketahui, terduga pelaku diduga membawa tujuh bom, namun tiga di antaranya gagal meledak.

“Betul, merakit sendiri,” kata Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana saat dihubungi, Senin (10/11/2025).

Berdasarkan hasil penelusuran media sosial, terduga pelaku kerap menonton konten kekerasan ekstrem (gore) seperti pembunuhan, kecelakaan perang, hingga kejadian brutal yang mematikan.

Video dan foto-foto terkait dengan pembunuhan itu kerap ditontonnya dari komunitas di media sosial, bahkan yang bersangkutan juga kerap mengunjungi situs gelap (dark web).

"Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring (terutama di forum dan situs-situs gelap) yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," kata Mayndra.


Ia tidak menyebutkan nama komunitas yang kerap dikunjungi tersebut. Kendati demikian, dia menuturkan bahwa hal itu dilakukan setahun terakhir.

“Sejak tahun ini,” ujarnya.

Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025). Akibat peristiwa itu, terdapat 96 korban luka-luka.

Berdasarkan pemeriksaan, tujuh bom yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi berbeda. Di masjid sekolahan tempat kejadian, dia meledakan dua kali.

Selain itu ditemukan dua senjata di lokasi ledakan, polisi memastikan senjata itu merupakan mainan.

Editorial Team