Sandiaga Keluarkan Uang Pribadi Rp 34 Miliar, Timses Ahok: Tak Gotong Royong

22 Des 2016, 12:35 WIB

Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Ketiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah melaporkan sumber dana kampanye mereka kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Selasa (20/12) lalu. Dari laporan tersebut diketahui bahwa dana kampanye para calon berasal dari berbagai sumber, mulai kantong pribadi hingga patungan para relawan. Dari tiga pasang calon, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat meraup dana paling banyak sekitar 48 miliar rupiah.

Yang paling jadi perhatian tentu sumber dana pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dari 35,6 miliar rupiah dana yang terkumpul, 34 miliar rupiah berasal dari kocek pribadi Sandiaga. Tim sukses Ahok pun menyindir perolehan dana tersebut.

Menganggapnya tidak gotong royong.

Default Image IDN

Dikutip dari Kompas.com, bendahara pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris menganggap apa yang dilakukan Sandiaga sama sekali tidak mencerminkan sikap gotong royong. Sebaliknya, dia mengklaim bahwa penggalangan yang dilakukan oleh timnya sebagai wujud kerjasama karena sumber dana terbanyak berasal dari patungan relawan.

Timses Ahok-Djarot kantongi 400 juta rupiah per hari.

Default Image IDN

Diberitakan Liputan6.com, Charles juga membannggakan perolehan dana dari para relawan. Menurut dia, setiap hari timses rata-rata bisa mendapat dana 400 juta rupiah dari berbagai sumber, mulai online, booth di mall, hingga makan malam berbayar dengan Ahok.

Ahok dan Djarot hanya sumbang 2 juta rupiah.

Default Image IDN

Anggota tim pemenangan lain, Michael Sianipar mengatakan bahwa jumlah sumbangan yang dikeluarkan dari kantong pribadi Ahok dan Djarot sangat minim. Mereka masing-masing hanya menyumbang 1 juta rupiah untuk kampanye.

Sebaliknya, Anies puji Sandiaga.

Default Image IDN

Anies pun menanggapi sindiran tersebut. Menurut dia, apa yang dilakukan Sandiaga sebagai bentuk kejujuran. Sandi, kata dia, tidak menggunakan nama orang lain untuk membuat asal sumber pendanaan seolah-olah merata. Sebaliknya, dia mengaku heran adanya pihak yang menganggap upaya Sandiaga sebagai sesuatu yang negatif.