Jakarta, IDN Times - Lama tak terdengar kabarnya di kancah perpolitikan tanah air, Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal sebagai Tommy Soeharto, kini kembali lagi dengan mendirikan partai baru hasil besutannya, yakni Partai Berkarya.
Bukan tanpa sebab dia mendirikan partai tersebut. Mantan kader Partai Golongan Karya (Golkar) ini merasa tersentuh hatinya melihat 20 tahun reformasi namun tidak ada perubahan yang signifikan.
Tommy pun blak-blakan mengungkap alasan dirinya mendirikan partainya.
Dalam diskusi santai di program Entertainment Talk Show di TvOne pada Jumat malam (20/7), putra bungsu mantan penguasa orde baru ini mengaku semakin miris dengan situasi politik saat ini.
“Setelah 20 tahun reformasi tapi tidak jelas hasil yang didapat, disini hati terpanggil. Bahwa zaman (orde baru) dulu parah, otoriter, tapi sekarang lebih banyak ada yang kena OTT berapa ratus kepala daerah ketangkap dan pejabat lainnya,” ujar Tommy.
Mantan pemilik PT Timor Putra Nasional ini mengaku melalui Partai Berkarya yang didirikannya akan mengedepankan visi dan misi ekonomi kerakyatan. Ya, hal ini tentu saja sejalan dengan pengalamannya yang mumpuni sebagai pengusaha di berbagai bidang industri.
“Ekonomi kerakyatan ujung tombak kami agar rakyat lebih menikmati hasilnya, sekarang pedagang yang mayoritas aja, kita pengen lebih adil lah. Pemerataan (ekonomi) gak ada yang menikmati, GDP orang tertentu aja yang menikmati sedangkan utang negara yang tanggung rakyat,” ujarnya.
“Dibanding secara objektif, utang negara dulu (orde baru) Rp150 triliun kurs Rp3.000 sekarang lebih tinggi lagi kurs Rp14 ribu,” sambungnya.
Lebih jauh mantan pembalap nasional ini mengaku tidak memiliki target yang muluk-muluk terhadap partainya, namun ia menargetkan setidaknya bisa mengambil 30 persen suara di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang.
“Partai baru tidak boleh nyapres, paling kita hanya nyari putra terbaik aja, kita fokus ke legislatif. Saya kurang menargetkan, kita punya 80 Dapil (Daerah Pilihan), 1 Dapil 1 orang berarti ada 80 (orang) 30,9 persen,” terangnya.
Selain kesibukannya sebagai pendiri partai, Tommy mengaku saat ini masih bergelut di dunia bisnis, salah satu tujuannya adalah untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.