Jakarta, IDN Times - Di sebuah desa di Banyuwangi, Jawa Timur, kisah pilu seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, CN, menjadi pengingat betapa rapuhnya perlindungan anak di lingkungan terdekat mereka sendiri. Kasus kekerasan fisik dan seksual yang merenggut nyawa siswa , Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu mengguncang banyak pihak. Setelah hampir setahun berjalan, kasus itu akhirnya menemukan titik terang.
Bocah itu ditemukan tewas mengenaskan tak jauh dari rumahnya pada 13 November 2024. Dia dihabisi nyawanya dan mengalami kekerasan seksual.
“November tahun 2024 lalu kami telah mengunjungi keluarga korban dan saat itu pihak aparat hukum masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku. Dengan telah adanya penetapan tersangka pelaku, kami sangat mengapresiasi Polresta, Kejaksaan Negeri, DinsosPPKB, P2TP2A, serta seluruh mitra kerja di Kabupaten Banyuwangi yang telah berperan aktif dalam menangani kasus ini dengan cepat," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi.