Kritik Film Dirty Vote, Bahlil: Halusinasi Itu

Bahlil menuding aktor dalam film itu dukung paslon tertentu

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia enggan menanggapi serius film Dirty Vote, karena menurutnya apa yang disajikan di dalam film itu adalah halusinasi.

Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu juga mendengar kabar bahwa namanya disebut-sebut dalam film Dirty Vote.

“Ah, itu juga saya tidak mau tanggapi, hal halusinasi itu. Nama gue kan ada di situ ya. Saya katanya kata anak saya, saya nggak nonton ya,” kata dia ditemui di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 004 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

Bahlil menuding bahwa aktor dalam film tersebut telah menunjukkan dukungan atau preferensi politik mereka terhadap salah satu kandidat. Dengan kata lain, menurut Bahlil, para pemain film tersebut sudah terikat dengan suatu pilihan politik tertentu.

“Karena orang-orang itu kan, peran film itu kan kita sudah tahu mereka punya preferensi ke calon mana,” ujarnya.

Dia merasa bahwa film Dirty Vote tidak pantas, terutama dalam masa tenang menjelang pemilihan presiden. Bahlil pun menganggapnya sebagai bagian dari kampanye hitam atau upaya untuk mempengaruhi opini publik secara negatif terhadap pihak tertentu.

“Ngapain gue harus ikut masuk di gendang orang, dan menurut saya gak pas lah di minggu tenang kok dibuat kayak gitu. Itu black campaign itu,” tambahnya.

Baca Juga: Soal Film Dirty Vote, KSAD: Tidak Ada Buktinya, Jangan Ditanggapi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya