Sampai saat ini, kasus kematian Wayan Mirna Salihin masih menjadi misteri. Wanita 27 tahun ini tewas usai minum kopi yang ternyata mengandung bahan kimia sianida. Teman yang memesankan kopi untuknya, Jessica Kumala Wongso telah ditetapkan menjadi tersangka.
Tak selesai sampai di situ saja, kali ini masalah lain mulai bermunculan. Ayah almarhumah Wayan Mirna Salihin, Dermawan Salihin melaporkan kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo Sukinto ke Polda Metro Jaya. Ada apa gerangan?
Yudi dilaporkan oleh Dermawan lantaran dia diduga telah mencemarkan nama baiknya. Dermawan merasa tidak terima dengan pernyataan Yudi yang mengatakan bahwa dirinya telah menjual anaknya demi asuransi sebesar lima juta dolar AS.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kebohongan publik yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Sebelumnya, Dermawan memang sempat bertanya-tanya tentang maksud pernyataan Yudi tersebut. Dia juga tidak mengerti darimana Yudi bisa berpikiran semacam itu.
Dermawan sendiri sudah mewanti-wanti Yudi melalui televisi untuk tidak banyak berbicara dalam kasus kematian anaknya. Sebelumnya, Yudi juga pernah mengatakan bahwa Mirna tewas tiga jam usai menenggak Kopi. Dermawan mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang keliru. Dermawan pun meminta secara tegas kepada Yudi untuk berdiam diri sebelum persidangan dimulai dan menunggu putusan hakim.
Dermawan melaporkan Yudi atas tuduhan pencemaran nama baik.
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Suharyanto membenarkan adanya laporan dari Dermawan tentang kasus pencemaran nama baik. Dermawan merasa nama baiknya dicemarkan gara-gara pernyataan Yudi yang curiga dengan adanya asuransi lima juta dollar AS di balik kasus Mirna.
Sebelumnya Yudi juga mengatakan tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang membunuh Mirna. Itulah sebabnya kenapa dia terus mempertanyakan mengapa hanya Jessica yang dijadikan tersangka.
Dia juga bahkan menduga bahwa Mirna tewas lantaran ada penyakit lain, bukan karena dibunuh. Dia dibuat seolah meninggal karena dibunuh agar asuransi lima juta dolar AS tersebut cair.