Anies Inisiasi Gedung Perkantoran Tembus MRT Lewat Terowongan 

Ditargetkan rampung pada 2023.

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menginisiasi pembangunan fasilitas interkoneksi bawah tanah pertama di jalur MRT sebagai upaya mewujudkkan jaringan interkoneksi bawah tanah dan seamless urban mobility di kawasan berorientasi transit.

Terowongan pejalan kaki yang menghubungkan antara Gedung Thamrin Nine UOB dan Stasiun Dukuh Atas BNI ini diklaim jadi bukti bahwa kerja kolaboratif --dalam hal ini fasilitas transportasi publik dan bangunan komersial di lahan privat-- akan menghadirkan kemudahan bermobilitas.

“Terowongan ini akan menjadi permulaan dari terwujudnya jaringan interkoneksi bawah tanah di rute MRT yang bukan hanya memudahkan pola pergerakan tapi juga mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang produktif baru di Jakarta,” kata Gubernur Anies di titik ground breaking pembangunan terowongan di rubanah Thamrin Nine UOB, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).

1. Tanda tangan MoU

Anies Inisiasi Gedung Perkantoran Tembus MRT Lewat Terowongan potret Anies Baswedan (instagram.com/aniesbaswedan)

Inisiasi pembangunan interkoneksi bawah tanah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin NineUOB–Stasiun Dukuh Atas BNI antara Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, dan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar. 

Akses pejalan kaki ini sepanjang 80 meter dengan lebar lima meter yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti retail, storage room, eskalator, dan elevator. Terowongan ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit yang universal, termasuk ramah terhadap penyandang disabilitas. 

Baca Juga: Sempat Gangguan Teknis Daya, MRT Jakarta Evaluasi Menyeluruh

2. Akan terjadi interkoneksi level dua

Anies Inisiasi Gedung Perkantoran Tembus MRT Lewat Terowongan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (IDN Times/Aryodamar)

Anies mengatakan, dengan adanya interkoneksi antara stasiun dan gedung, maka akan terjadi integrasi level kedua. 

“(Integrasi) level 2 adalah antar stasiun dengan bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya nah ini yang sekarang kita saksikan. Jadi perjalanan kita untuk memfasilitasi warga agar berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum akan sangat terbantukan ketika mereka bisa dengan mudah mencapai tempat-tempat mereka bekerja,” ujar dia.

Adapun, pembangunan interkoneksi, seperti terowongan pejalan kaki penghubung Gedung Thamrin Nine UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI ini, berpotensi meningkatkan angka keterangkutan (ridership) MRT Jakarta serta meningkatkan jumlah kunjungan ke pusat perkantoran/perbelanjaan yang terhubung, dan mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang baru yang produktif. 

Baca Juga: DPRD DKI Setujui Tarif Integrasi TransJakarta, LRT dan MRT Rp 10 Ribu

3. Sebelumnya terjadi di Stasiun Blok M BCA dan Blok M Plaza

Anies Inisiasi Gedung Perkantoran Tembus MRT Lewat Terowongan Stasiun MRT Blok A (instagram.com/satria_bayu__)

Terowongan ini melengkapi interkoneksi layang Stasiun Blok M BCA dan Blok M Plaza yang telah terbangun dan interkoneksi layang Stasiun Lebak Bulus Grab-Pondok Indah Square yang sedang dalam tahap konstruksi. Selain itu, terdapat 5 interkoneksi bawah tanah dan layang yang saat ini sedang dalam tahap persiapan. 

Seluruh stasiun MRT sudah dirancang untuk dapat terkoneksi dengan bangunan sekitar. Untuk itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) mengundang para pemilik bangunan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan jaringan interkoneksi di sepanjang jalur MRT.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya