Anies Minta Sampah Dipilah Sebelum Dibuang ke TPST Bantargebang

Kunjungi pusat edukasi Jakarta Sadar Sampah

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berkunjung ke Jakarta Recycling Center (JRC) sebagai Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah, di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). JRC telah direncanakan sejak tahun 2018, untuk menjalankan pola pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal.

JRC ini, diklaim Anies, mampu melahirkan sebuah paradigma baru ketika sisa sampah di ibu kota DKI Jakarta bisa digunakan menjadi sesuatu hal yang bermanfaat.

"Ketika mendengar kata sampah, maka asosiasinya adalah tanpa guna. Sekarang kita mengedepankan sebuah model pengolahan sampah terpadu untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA."

"Model ini memang paradigma baru, karena ada peran masyarakat partisipasi dalam memulai dari pemilahan sampah. Kemudian, ada perubahan mekanisme pengangkutan sampah yang sudah terpilah dan terjadwal. Lalu, ada proses daur ulang sampah," ujar Gubernur Anies, di Pesanggarahan.

1. Upaya pemilahan sampah DKI Jakarta mereduksi hingga 70 persen ke TPST Bantargebang

Anies Minta Sampah Dipilah Sebelum Dibuang ke TPST BantargebangIlustrasi antrean truk sampah di TPST Bantargebang. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Anies juga menjelaskan, upaya sadar pemilahaan sampah ini dinilai berhasil mereduksi sampah sebanyak 60 hingga 70 persen ke TPST Bantargebang. Keberhasilan tersebut direncanakan akan diperluas ke seluruh Jakarta melalui Pergub nomor 77 tahun 2020 tentang Pengolahan Sampah Lingkup Rukun Warga dan Peraturan Gubernur Nomor 55 tahun 2021 tentang Pengurangan dan Penanganan Sampah.

"Hal ini juga disertai pelatihan internal jajaran. Pada tahun 2021 yang dimulai dari uji coba di enam model, sekarang ini telah diterapkan di 1.369 RW di Jakarta, kira-kira 50 persen,” terang dia. 

Baca Juga: 56 Persen Warga Jakarta Sudah Taat Memilah Sampah

2. Baru 13 persen rumah tangga konsisten lakukan pemilahan sampah

Anies Minta Sampah Dipilah Sebelum Dibuang ke TPST BantargebangIlustrasi tong sampah organik dan non-organik (Unsplash.com/Nareeta Martin)

Sejauh ini, kata dia, sudah 13 persen dari rumah tangga di Jakarta yang konsisten melakukan pemilahan sampah. Hal ini harus diteruksan karena prosesnya mengubah kebiasaan, dari kebiasaan tidak memilah menjadi kebiasaan memilah, dari kebiasaan untuk tidak mengambil dengan jadwal tertentu dengan sekarang terjadwal berdasarkan jenis sampahnya.

"Kami berharap ini bisa dituntaskan fasilitas yang sekarang sedang dibangun di Pesanggrahan ini. Harapannya, nanti bulan Desember sudah bisa selesai. Dengan begitu, kondisi yang kita lihat seperti tempat ini, nantinya akan bisa kita saksikan di seluruh Jakarta," pungkas Anies.

Baca Juga: 14 Persen dari 7.800 Ton Sampah Jakarta adalah Plastik 

3. Pusat edukasi Jakarta sadar sampah mengintegrasikan pemilahan sampah dari hulu ke hilir

Anies Minta Sampah Dipilah Sebelum Dibuang ke TPST BantargebangReplika gunung sampah di Bantargebang (IDN Times/Istimewa)

Adapun, program JRC dilaksanakan berdasarkan Minutes of Meeting (MoM) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang diturunkan dalam Project Design Matrix (PDM) antara Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Osaki di Kagoshima Prefecture, Jepang, dan SRC.

Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah ini mengintegrasikan pemilahan sampah di sumber, pengelolaan sampah B3 Rumah Tangga, TPS 3R, Pusat Daur Ulang, Biokonversi Maggot BSF, dan Komposting.

4. Luncurkan Jakarta sadar sampah

Anies Minta Sampah Dipilah Sebelum Dibuang ke TPST BantargebangIlustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Pemprov DKI Jakarta juga telah meluncurkan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, di mana masyarakat dapat berkolaborasi untuk mewujudkan Jakarta yang lebih bersih dan hijau lewat kesadaran untuk menanggulangi dan memanfaatkan sampah secara lebih baik. 

Diperlukan perubahan pola pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang, menjadi pemanfaatan sampah sebagai sumber daya. Pemilahan merupakan tahap penting dalam mengolah sampah sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

Adapun kolaborator yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program JRC ini hingga rampung, antara lain; Duitin, Rubah Kertas, Plasticpay, Octopus, Octopus, Rumah Pulung, Rumah Sosial Kutub, Waste4Change, Eco Enzyme Nusantara.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya