Baru Tutup Holywings, Anggota DPRD Sebut Pemprov DKI Cuma Pura-pura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota DPRD DKI Jakarta, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasbiallah Ilyas mengatakan Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diminta tidak menutup mata terkait tempat hiburan di DKI Jakarta yang tak memiliki perizinan yang lengkap.
Hal ini menyusul ditutupnya 12 outlet Holywings di DKI Jakarta. Dia meyakini, kasus Holywings sebenarnya hanya sebagian kecil saja yang ada di DKI Jakarta.
“Ini menurut saya Holywings hanya sebagian kecil yang ada di DKI Jakarta. Sebenarnya kesalahan awalnya, betul Holywings salah, tapi penyebabnya itu ada (yang lain)."
"Karena Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tidak pura-pura bego dan menutup mata. Saya yakin tuh hampir lebih 50 persen izin-izin mereka tidak sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Hasbi, di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Baca Juga: Holywings Indonesia: 36 Outlet Kami Serentak Tutup, Sisa 2 Masih Buka
1. Holywings bisa saja berubah nama tanpa memperbaiki izin
Lebih lanjut, Hasbi mengatakan, Pemprov DKI juga diminta perlu berhati-hati. Sebab bisa saja Holywings bakal kembali beroperasi dengan nama yang berbeda.
“Ini hati-hati pak. Hari ini ditutup, mungkin besok dia bakal buka lagi. Pasti diakalin. Namanya akan diubah lagi, kecolongan lagi,” terangnya.
2. Holywings disebut telah merugi akibat kejadian viral
Sebelumnya, General Manager Project Company Holywings Yuli Setiawan mengatakan, perusahaannya rugi bandar akibat promosi miras untuk pengunjung bernama Muhammad dan Maria.
"HW Indonesia juga saat ini sangat dirugikan oleh tim promosi tersebut," kata Yuli Setiawan di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Baca Juga: Ini Kata Wagub DKI Soal Nasib Karyawan Holywings Pasca Izinnya Dicabut
3. Promo miras dengan nama pengunjung sudah biasa di Holywings
Yuli mengatakan, promosi miras untuk nama-nama pengunjung sudah biasa dilakukan Holywings sebagai promosi.
Namun, ia mengaku kecolongan saat ada promo untuk pengunjung bernama Muhammad dan Maria.
"Pada tanggal 23 pihak manajemen juga kaget, kenapa yang dimunculkan nama itu, Muhammad dan Maria, jadi ketika kita tahu postingan itu jam 2 siang, kita sebagai manajemen operasional," terang dia.