Kecelakaan Transjakarta Berulang, Pengamat: Direksi Harus Introspeksi

Bus Transjakarta kecelakaan dua hari berturut-turut

Jakarta, IDN Times - Kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi  pada Jumat (3/12/2021). Ini merupakan peristiwa kecelakaan bus yang kedua di awal Desember 2021.

Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menuturkan, PT Transjakarta harus instrospeksi diri terkait peristiwa yang terjadi dalam waktu berdekatan ini.

“(Direksi) Transjakarta harus instrospeksi diri. Dalam artian bagaimana mereka mengawasi para operator, apakah sudah sesuai dengan aturannya atau belum,” kata Djoko saat dihubungi wartawan, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Sopir Bus Transjakarta yang Kecelakaan di Cililitan Dijatuhi Sanksi

1. Perombakan direksi menjadi wajar

Kecelakaan Transjakarta Berulang, Pengamat: Direksi Harus IntrospeksiUji coba bus listrik Transjakarta X Higer berpelanggan (dok. Transjakarta)

Djoko mengatakan, permintaan untuk merombak jajaran direksi dinilai wajar. Sebab, terjadi kecelakaan yang sama berulang kali dalam waktu yang berdekatan. 

“Kalau permintaan (rombak direksi) hal yang wajar. Apalagi Transjakarta kan juga dapat subsidi,” tutur dia.

Dia menambahkan, sebagai perusahaan yang merangkap sebagai operator, Transjakarta harus menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) dengan baik dan benar.

Ada delapan poin yang diatur dalam Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) pada Permen Nomor 85 Tahun 2018. Di antaranya, komitmen dan kebijakan, pengorganisasian, manajemen bahaya dan risiko, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor, dokumentasi dan data, peningkatan kompetensi dan pelatihan, tanggap darurat, pelaporan kecelakaan internal, monitoring dan evaluasi dan pengukuran kinerja.

Baca Juga: Kronologi Bus Transjakarta Tabrak Separator di Sudirman

2. Direksi akan dievaluasi

Kecelakaan Transjakarta Berulang, Pengamat: Direksi Harus IntrospeksiIlustrasi bus Transjakarta (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Pembina BUMD DKI Jakarta mengungkapkan ada indikasi kinerja direksi Transjakarta yang tidak optimal. Untuk itu, pihak badan pembina akan melakukan pengecekan satu per satu.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembina BUMD DKI, Riyadi, menuturkan, ia akan memanggil direksi untuk melakukan klarifikasi soal rentetan kecelakaan yang menimpa armada bus TransJakarta tersebut.

“Nanti kami undang direksinya, penyebab apa, kami minta klarifikasi dulu,” ujar dia, dikutip dari ANTARA, Jumat (3/11/2021).

3. Supir hilang konsentrasi

Kecelakaan Transjakarta Berulang, Pengamat: Direksi Harus IntrospeksiBus Transjakarta menabrak Pos Lantas PGC Jaktim pada Kamis (2/12/2021). (instagram.com/tmcpoldametro)

Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, menuturkan, saat terjadinya kecelakaan, bus yang dikemudikan oleh DS melaju dari arah Selatan menuju arah Utara di Jalan Jenderal Sudirman Wilayah Jakarta Selatan. Sesampainya di depan Gedung Ratu Plaza, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga oleng ke kiri.

“Kemudian kendaraan bus Transjakarta menabrak pembatas jalur busway (Sparator Busway),” ujar Argo dalam keterangan tertulis, Jumat.

Akibat dari kecelakaan tersebut, kendaraan dan pembatas jalur busway mengalami kerusakan. Namun, argo memastikan tak ada korban jiwa.

“Korban jiwa nihil, kendaraan bus Transjakarta NRKB B-7277-TGC mengalami kerusakan pada bodi depan bawah ringsek,” ujarnya.

Satu hari sebelumnya, bus Transjakarta menabrak Pos Polisi Lalu Lintas (Lantas) PGC Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2021) pukul 13.23 WIB. Argo mengungkapkan satu orang terluka dalam kejadian tersebut. 

"Sementara ada satu korban luka, informasinya satu sekuriti TJ (Transjakarta). Kalau dalam pos polisi tidak ada korban dari petugas," kata Argo.

Baca Juga: Kecelakaan Transjakarta di Sudirman, Diduga Sopir Tak Konsentrasi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya