Ulang Tahun, Kepala BNPB Doni Monardo Dapat Kado Istimewa dari Istri

10 Mei 2020, 23:12 WIB

Dok. Istimewa

Jakarta, IDN Times - Sebuah kejutan kecil diberikan Santi Monardo untuk merayakan ulang tahun sang suami, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang hari ini genap berusia 57 tahun, Minggu (10/5).

Di ruang multimedia yang berada tidak jauh dari ruang kerja Doni di lantai 10 Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Rupanya, istri bersama keluarga menyiapkan hadiah istimewa.

Sebuah kue tar berbalut cokelat, dihiasi dua kuntum mawar merah butter cream dengan logo BNPB dan Kopassus menyambut kedatangan Doni.

Suasana haru tiba saat azan berkumandang, Doni beserta Istri serta tamu yang datang hanyut dalam doa di hari ulang tahun Doni. Bahkan sang istri Santi tidak bisa berkata-kata saat Tenaga Ahli BNPB, Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Egy Massadiah memintanya untuk memberikan sambutan.

“Ngomong apa pak Egy, saya tidak bisa berbicara rasanya mau menangis," ucap Santi dengan suara tercekat. Santi pun menahan haru, matanya tampak berkaca-kaca.

1. DoniMonardo tidak pulang ke rumah selama tangani COVID-19

Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (IDN Times/Fiqih Damar Jati)

Dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Santi mengungkapkan sejak ditunjuk Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menjadi Kepala Gugus Tugas COVID-19, Doni Monardo tidak pulang ke rumah.

Bahkan sudah dua bulan, tidak ada tanggal merah di kalender kerja Doni
Setiap detik, menit, jam yang dilaluinya untuk bertempur melawan pandemi COVID-19, termasuk pada hari istimewanya saat ini.

2. Kado istimewa untuk jenderal

Dok. Istimewa

Tentunya kehadiran orang-orang tercinta merupakan kado istimewa bagi Doni Monardo. Selain itu ada Kolonel Budi mempersembahkan kue tar berbentuk persegi empat yang dihiasi butter cream berbentuk baju PDH (Pakaian Dinas Harian) dalam lipatan dengan badge nama Doni.

Tidak ketinggalan Egy menyerahkan kado istimewa berupa dua buku berjudul “Secangkir Kopi di Bawah Pohon” dan “Sepiring Sukun di Pinggir Kali”. Kedua buku dilengkapi sub-judul yang sama: “Kiprah Doni Monardo Menjaga Alam”.

Baik buku kesatu maupun buku kedua, memiliki ketebalan lebih dari 300 halaman. Berisi tak kurang dari 60 esai yang ia tulis dan kumpulkan selama kurang lebih satu tahun.

3. Doni bahagia bisa bercengkerama dengan orang-orang tercinta di hari istimewanya

Dok. Istimewa

Tak pelak, secercah aura kebahagiaan menyelimuti lantai 10 Graha BNPB. Doni bersama istri, anak-anak dan cucu kesayangan, pun menyantap hidangan istimewa.

Para staf dan kerabat ikut larut dalam kebahagiaan hari itu. Menjadi spesial, karena Santi memasakkan menu kesukaan Doni Monardo.