Daftar Zona Merah DKI, Pertamina Rugi, hingga Pembunuhan Bos Pelayaran
Rilis kasus penembakan bos pelayaran (Dok. Polda Metro Jaya)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus pembunuhan bos pelayaran oleh mantan karyawannya menyita perhatian pembaca IDN Times dalam dua hari terakhir. Rekonstruksi pembunuhan sadis itu digelar Selasa (25/8/2020) ini. Bagaimana pembunuhan dilakukan sampai percakapan komplotan pembunuh yang berjumlah 12 orang pun terungkap.
Tak hanya itu kerugian yang dialami PT Pertamina (Persero) selama semester I 2020 sebesar Rp11,4 triliun juga banyak dicari pembaca.
Artikel lainnya yang menarik perhatian pembaca soal anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang positif COVID-19 dan daftar 24 RW di ibu kota yang masuk zona merah penyebaran virus corona.
Ada pula soal CEO dunia, di mana 80 persen dari mereka ternyata ingin mengurangi kerja dari kantor.
1. Begini percakapan komplotan pembunuh bos pelayaran
Rekonstruksi kasus penembakan bos pelayaran di Polda Metro Jaya (Dok. IDN Times/Istimewa)Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana pada bos perusahaan pelayaran bernama Sugianto (51).
Rekonstruksi ini dilaksanakan di Polda Metro Jaya pada Selasa (25/8/2020). Otak pelaku pembunuhan merupakan karyawati Sugianto yang bekerja sebagai admin keuangan yakni berinisial NL (34). Nah, NL ini menyuruh suami sirinya membunuh Sugianto.
Percakapan NL terungkap dalam rekonstrusi tersebut. Penasaran apa yang mereka bahas. Baca selengkapnya di sini.
Baca Juga: Ternyata Ini Anak Laki-laki Papua yang Ada di Uang Baru Rp75 Ribu!
2. Pertamina rugi, banyak yang ditutupi kata Ahok
Launching buku Basuki Tjahaja Poernama (IDN Times/ Lia Hutasoit)Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyoroti kerugian yang terjadi di Pertamina selama enam bulan pertama di 2020. Sejak masuk Pertamina, Ahok mengaku sudah pernah minta audit. Dia merasa ada yang ditutupi.
Terbukti Pertamina rugi sebanyak Rp11,4 triliun akibat kerugian kurs. Sebetulnya apa yang dicurigai Ahok sampai minta audit sejak awal?
Baca kelanjutannya di sini.
Editor’s picks
3. Anak buahnya positif COVID-19, bagaimana nasib Anies Baswedan?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat Kapal Pinisi dari warga Kampung Akuarium (IDN Times/Aryodamar)Berita soal Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, terkonfirmasi positif COVID-19 juga jadi perhatian publik. Suzi diketahui hadir dalam rapat pimpinan yang juga diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 19 Agustus 2020.
Selain Anies, terdapat sejumlah petinggi Pemprov DKI Jakarta lainnya seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Sekretaris Daerah Saefullah.
Lalu bagaimana nasib mereka? Ketahui di sini.
4. CEO di dunia mulai kurangi kerja dari kantor lho
Ilustrasi kantor. unsplash.com/LYCS ArchitecturePandemik COVID-19 berdampak terhadap budaya kerja di berbagai perusahaan di seluruh dunia.
Berdasarkan survei KPMG yang dikutip The New York Times, sebanyak 80 persen CEO di seluruh dunia mempercepat rencana ekspansi digital mereka dalam beberapa bulan terakhir. Mereka meminta para karyawan bekerja jarak jauh dan berhubungan dengan para konsumen secara online.
Survei itu melibatkan 315 CEO di Australia, Kanada, Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Tiongkok, Italia dan Jepang. Bagaimana prediksi dunia usaha ke depan? Cek selengkapnya hasil survei tersebut.
5. Daftar 24 RW di Jakarta yang masuk zona merah, waspada guys
Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)Jakarta Pusat masih menjadi wilayah dengan jumlah RW zona merah terbanyak di DKI Jakarta. Di sini ada enam RW yang tersebar di lima kecamatan.
Jakarta Utara juga memiliki jumlah RW zona merah yang sama dengan Jakarta Pusat. Namun, sebanyak enam RW zona merah di Jakarta Pusat tersebar di tiga kecamatan.
Total masih ada 24 RW yang masuk zona merah. Cek daftarnya di sini.
Baca Juga: Sidang Etik Helikopter Mewah, ICW Minta Firli Bahuri Disanksi Berat
Berita Terkini Lainnya
