[UPDATE] Ada 5.008 Orang Positif COVID-19 Hari ini, Jabar Terbanyak

29 Mar 2021, 16:39 WIB

Tim Swab Hunter saat melaksanakan razia dan tes swab massal. IDN Times/ Dok istimewa

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 5.008 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Senin (29/3/2020). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar virus corona di Tanah Air mencapai 1.501.093 kasus.

Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 1.610 orang. Disusul DKI Jakarta 1.014 kasus, Jawa Tengah 388 kasus, Banten 328 kasus, dan Kalimantan Selatan 275 kasus.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir untuk mencegah penularan virus corona.

1. Tercatat 5.418 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 5.418 orang dalam 24 jam terakhir. Maka total kesembuhan sudah 1.336.818 orang.

Jawa Barat mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini, yaitu 1.370 kasus. Selanjutnya, disusul DKI Jakarta 1.008 kasus, Jawa Tengah 896 kasus, Kalimantan Timur 300 kasus, dan Jawa Timur 283 kasus.

2. Sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat COVID-19

Ilustrasi proses pemakaman dengan protokol COVID-19. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena virus corona menjadi 40.581 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah 39 kasus, disusul Jawa Timur 26 kasus, DKI Jakarta 22 kasus, Bali tujuh kasus, dan Jawa Barat enam kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Ilustrasi petugas uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara.

"Jika ada droplet (cairan terkecil melalui saluran udara) kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, COVID-19 bisa keluar bersama droplet yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," kata Amin.

Bahkan, menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.