Urutan Surat Juz 11 dalam Al Qur’an, Lengkap dengan Kandungannya

Surat At Taubah mulai dari ayat 94 sampai ayat terakhirnya 129 menjadi pembuka urutan surat Juz 11. Surat ini turun saat Rasulullah SAW berada di Kota Madinah, tepatnya setelah Perang Tabuk pada tahun 9 Hijriyah.

Surat yang tidak memiliki awalan bacaan basmallah ini banyak mengungkap keburukan dan pengingkaran janji kaum musyrikin, serta peperangan yang terjadi di antara kaum muslim dan kaum musyrikin. Pada surat ini, tampak sekali kemurkaan Allah SWT terhadap kaum musyrikin yang telah menyekutukan-Nya.

Surat Juz 11 kedua yang termuat yaitu surat Yunus. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah, meski ayat 40, 94, dan 95 diwahyukan ketika Rasulullah SAW tengah berdakwah di Madinah.

Meski dinamakan surat Yunus, namun surat ini lebih banyak membahas kisah Nabi Musa As dan Bani Israil dengan Fir’aun Raja Mesir. Hanya sedikit bagian yang menceritakan tentang Nabi Yunus As beserta pengikutnya yang beriman.

Urutan surat Juz 11 dalam Al-Qur’an dilanjutkan dengan surat Hud, namun hanya sampai ayat 5 saja yang termuat dalam juz 11 ini. Seperti surat Yunus, surat Hud juga turun ketika Rasulullah SAW tengah berdakwah di Kota Suci Mekkah.

Penamaan surat ini merujuk pada kandungannya yang mengisahkan kaum Nabi Hud As. Termasuk azab Allah SWT untuk kaum ‘Ad besar berupa angin dahsyat yang mematikan.

Selain menguraikan tentang peperangan dan rahasia-rahasia kaum musyrikin, terdapat beberapa kandungan surat At Taubah ayat 94 – 129, yaitu:

• Kekafiran dan kemunafikan orang-orang Arab Badui, salah satunya memandang sedekah di jalan Allah SWT sebagai kerugian.
• Mengeluarkan zakat dari sebagian harta sejatinya untuk membersihkan dan menyucikan diri bila dilakukan dengan sungguh-sunguh.
• Menerangkan kekuasaan Allah SWT atas segala yang ada di langit dan bumi.
• Perintah untuk bertakwa dan beribadah kepada Allah SWT semata.

Adapun beberapa keutamaan surat At Taubah yang diberikan Allah SWT bagi hamba-Nya yang membaca dan meyakininya dengan sungguh-sungguh, di antaranya:

• Bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, maka akan ditingkatkan keimanannya sehingga hati merasa gembira.

وَاِذَا مَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ فَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ اَيُّكُمْ زَادَتْهُ هٰذِهٖٓ اِيْمَانًاۚ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَزَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّهُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَ

Wa iżā mā unzilat sụratun fa min-hum may yaqụlu ayyukum zādat-hu hāżihī īmānā, fa ammallażīna āmanụ fa zādat-hum īmānaw wa hum yastabsyirụn.

Artinya: Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. (QS. At Taubah: 124)

• Mendapat ampunan dari Allah SWT bila bertaubat dengan sepenuh hati.
• Hadiah berupa rida Allah SWT untuk pekerjaan yang baik, serta surga di akhirat.

Selain masalah ketauhidan, tujuan Allah SWT mewahyukan surat ini juga agar umat muslim mempelajari akidah dan beriman pada Hari Kebangkitan dan Pembalasan. Selain itu, terdapat beberapa kandungan surat Yunus ayat 1 – 109, di antaranya:

• Kebesaran Allah SWT atas seluruh alam semesta.

اِنَّ فِى اخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَّقُوْنَ 

Inna fikhtilāfil-laili wan-nahāri wa mā khalaqallāhu fis-samāwāti wal-ardi la`āyātil liqaumiy yattaqụn.

Artinya: Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Yunus: 6).

• Menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan perkara gaib.
• Perumpamaan kehidupan duniawi yakni bagai air hujan dan tumbuhan subur yang (seolah-olah) dikuasai manusia, namun sebetulnya semua milik Allah SWT dan dapat dibinasakan kapan pun.
• Pembalasan pedih untuk orang-orang yang tidak meyakini Allah SWT dan Al-Qur’an.
• Menjelaskan tentang tanggung jawab dari suatu perkara, terkhusus untuk urusan agama.

وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ 

Wa ing każżabụka fa qul lī 'amalī wa lakum 'amalukum, antum barī`ụna mimmā a'malu wa ana barī'um mimmā ta'malụn.

Artinya: Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 41).

Lantas, apa saja keutamaan dari membaca surat Yunus?

• Hadiah berupa pahala dan kebaikan sebanyak orang yang mendustakan Nabi Yunus. Sebagaimana diriwayatkan, “Barangsiapa yang membaca surat ini, maka ia diberi pahala dan kebaikan sejumlah orang yang mendustakan Nabi Yunus.” (Tafsir Burhan, Juz 4: 5).
• Doa keselamatan bagi perempuan yang tengah hamil hingga melahirkan, yakni dengan secara istikamah membaca surat Yunus ayat 31 usai salat fardhu.
• Dilindungi dari segala gangguan hal-hal yang bersifat musyrik dan jin jahat. Umat muslim dapat membaca ayat 64 sebelum tidur.
• Niscaya diampuni dosa-dosanya dan mendapat pertolongan di akhirat.

Surat sepanjang 123 ayat ini diturunkan setelah surat Yunus. Adapun beberapa pokok kandungan utama yang terdapat pada surat Hud ayat 1 – 5 ini, yaitu:

• Rasulullah SAW sebagai pembawa peringatan dan kabar gembira dari Allah SWT.

اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۗ اِنَّنِيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ وَّبَشِيْرٌۙ

Allā ta'budū illallāh, innanī lakum min-hu nażīruw wa basyīr.

Artinya: Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira dari-Nya untukmu. (QS. Hud: 2).

• Perintah agar memohon ampun dan bertobat kepada Allah SWT.
• Kekuasaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengetahui sekalipun hanya terucap atau niat di dalam hati.
• Karunia Allah SWT kepada hamba-Nya yang berbuat kebaikan.

Allah SWT sangat menyukai umat muslim yang memuliakan firman-Nya sebagai pedoman hidup. Memuliakan Al-Qur’an salah satunya yakni dengan membacanya. Berikut beberapa keutamaan dari membaca surat Hud, yaitu:

Disampaikan oleh Abu Ja’far, “Barangsiapa yang membaca surat Hud, maka Allah akan membangkitkannya berada dalam kelompok para Nabi, ia akan dihisab dengan hisab yang mudah dan berbuatan buruknya tidak diketahui di Hari Kiamat.” (Tafsir Ayasyi, Juz 2: 149).

Selain itu, Rasulullah SAW pun bersabda, “Barangsiapa yang membacanya, maka ia diberi pahala sebuluh kebaikan sejumlah orang yang percaya dan mendustakan Nabu Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Syu’aib, Nabi Luth, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa, dan di Hari Kiamat ia termasuk orang yang bahagia.” (Misbahul-Kafani: 584).

Demikian urutan surat Juz 11 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari surat At Taubah ayat 94 - 129, surat Yunus ayat 1 - 109, dan surat Hud ayat 1 - 5. Semoga kita senantiasa dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, ya.

Penulis: Langgeng Irma Salugiasih