Usahanya Didukung Pemerintah, Bolehkah Achmad Zaky Mendukung Oposisi?
Jakarta, IDN Times - Twit bos Bukalapak, Achmad Zaky, di akun media sosial miliknya mengenai industri 4.0, menuai kontroversi di jagat dunia maya. Dalam akhir twit-nya, Zaky, biasa ia disapa mengucapkan kata-kata presiden baru yang diartikan masyarakat sebagai dukungan kepada oposisi.
Seperti diketahui, pemerintah sangat mendukung sekali perusahaan yang dipimpin oleh pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut. Selain itu, Zaky juga memiliki kedekatan yang cukup baik kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang terlihat jelas saat ulang tahun Bukalapak yang dihadiri oleh orang nomor satu di republik ini.
Lantas, apakah karena hal tersebut Zaky tidak boleh mendukung pasangan lain di Pilpres 2019 nanti?
1. Mendukung salah satu pasangan calon merupakan hak setiap masyarakat
Pengamat Politik, Ujang Komaruddin, tidak sependapat dengan hal tersebut. Menurutnya, Indonesia merupakan negara demokrasi yang tidak boleh membatasi rakyatnya dalam menentukan suatu pilihan saat kontestasi pemilihan umum (pemilu) termasuk Pilpres.
“Ya sebagai warga negara yang bebas, berdaulat, dan independen, jadi ya bebas menentukan pilihannya ke mana pun dan kepada siapa pun baik 01 atau 02, sekarang tinggal dari hati nuraninya saja (Zaky) mau ke mana,” ujar Ujang saat dihubungi IDN Times, Jumat (15/2).