Ustaz Abdul Somad Diperiksa soal Bentrok Rempang, Begini Faktanya

18 Sep 2023, 13:47 WIB

Hoaks soal kasus Rempang (dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Muncul kabar bohong atau hoaks di media sosial yang menyebarkan informasi tentang Ustaz Abdul Somad. Ustaz ternama itu disebut mendapat panggilan polisi usai bentrokan di Pulau Rempang, Kepualuan Riau.

Menanggapi hal ini, Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan informasi tentang "Ustaz Abdul Somad dipanggil Polisi Pasca Bentrok di Rempang" adalah hoaks atau tidak benar.

“Setelah melakukan konfirmasi kepada Dir Reskrimum Polda Kepri, Kombes. Pol. Adip Rojikan, S.I.K., M.H., informasi itu tidak betul,” ucap Zahwani, Senin (18/9/2023).

1. Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Kepri cari pelaku

IDN Times/Irfan Fathurohman

Kini, Polri sedang mengejar pelaku yang menciptakan kabar palsu tersebut. Zahwani mengatakan polisi sudah mendapatkan sejumlah informasi terkait hoaks ini.

“Langkah kita selanjutnya adalah dari Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Kepri, kemudian didukung dengan seluruh tim kekuatan multimedia Polri akan melakukan pencarian pelaku," katanya.

2. Pengunggah informasi Ustaz Somad diperiksa harus bertanggung jawab

Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H. M.Si. memberi penjelasan soal hoaks. (dok. Humas Polri)

Zahwani mengatakan, pihak yang mengunggah dan mengedarkan informasi palsu tersebut harus bertanggung jawab atas perbuatanya.

Guna mencegah penyebarluasan secara masif, dia mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkannya.

“Saya minta ke seluruh masyarakat yang menerima atau mendapatkan berita bohong itu, jangan disebarkan. Karena, sistem keamanan Polri sudah berjalan,” kata Zahwani.

3. Sarankan masyarakat saring sebelum sharing

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Zahwani berharap masyarakat tidak terpancing berita yang belum tentu kebenarannya. Dia mengimbau masyarakat menyaring sebelum menyebarkannya berita atau informasi.

“Hindari konflik dan provokasi yang dapat merusak persatuan dan keamanan, serta jangan ragu untuk melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang dapat mengancam Kamtibmas,” kata dia.