Raja Salman Kontak Presiden Palestina, Bahas Agresi Israel

Arab Saudi akan merangkul semua pihak untuk menekan Israel

Jakarta, IDN Times - Raja Arab Saudi Salman akhirnya merespons konflik antara Palestina dan Israel. Saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat kemarin, Raja Salman menyebut apa yang dilakukan Israel sebagai bentuk agresi. 

Kepada Presiden Mahmoud Abbas, Raja Salman juga mengatakan Kerajaan Arab Saudi akan merangkul semua pihak untuk menekan Israel. 

"Kerajaan akan terus merangkul semua pihak untuk menekan pemerintah pendudukan Israel," kata Raja Salman dikutip dari ANTARA, Sabtu (22/5/2021).

1. Arab Saudi mengapresiasi mediasi Mesir dan internasional

Raja Salman Kontak Presiden Palestina, Bahas Agresi IsraelIlustrasi Arab Saudi (Dokumentasi IDN Times)

Raja Salman juga mengapresiasi peran Mesir dan dunia internasional sehingga terjadi gencatan senjata antara Hamas dengan Israel di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut juga menegaskan lagi upaya berkelanjutan dengan para sekutu untuk mencapai sebuah resolusi.

Baca Juga: Mengenal Mahmoud Abbas, Presiden Palestina yang Tangguh

2. Mesir mengirimkan delegasi dan membantu pembangunan Gaza

Raja Salman Kontak Presiden Palestina, Bahas Agresi Israel(Ilustrasi di jalur Gaza) ANTARA FOTO/ REUTERS / Mohammed Salem

Berdasarkan laporan media pemerintah Mesir, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah mengirimkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata.

Selain itu, Perwakilan Mesir di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Mohamed Idris juga mengumumkan bahwa mereka akan mendanai upaya untuk membangun kembali Gaza setelah dibombardir sejak 10 Mei 2021.

"Apapun yang bisa kita selamatkan, semua upaya yang kita lakukan, kami akan mengupayakan sebanyak mungkin hingga menit terakhir," ujar Idris. 

3. Ketegangan kembali terjadi

Raja Salman Kontak Presiden Palestina, Bahas Agresi IsraelWarga Palestina bereaksi ketika polisi Israel menembakkan granat setrum selama bentrokan di kompleks penampungan Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah-rumah di wilayah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Kondisi di Yerusalem Timur, khususnya di kompleks Masjid Al-Aqsa sebelumnya relatif tenang pascakeputusan gencatan senjata Hamas-Israel. Namun, ketegangan kembali terjadi antara kedua kubu tersebut lantaran polisi Israel kembali beramai-ramai menembakkan gas air mata kepada warga Palestina selepas ibadah salat pada Jumat (21/5/2021).

Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata, setelah pertempuran 11 hari di Jalur Gaza menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, dan 12 warga Israel, termasuk dua anak.

Baca Juga: Sepakat! Hamas dan Israel Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya