[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 5.720, Total Mencapai 1.620.569 

Jawa Barat sumbang kasus positif tertinggi sebanyak 1.004

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 5.720 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Rabu (21/4/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Tanah Air mencapai 1.620.569 kasus.

Jawa Barat masih menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 1.004 kasus. Disusul Jawa Tengah 673 kasus, DKI Jakarta 602 kasus, Sumatra Barat 514 kasus, dan Riau 460 kasus.

1. Tercatat 7.314 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 5.720, Total Mencapai 1.620.569 illustrasi pasien COVID-19 sembuh. Dok. IDN Times/Istimewa

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 7.314 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.475.456 orang.

Jawa Barat mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 2.308 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Tengah 2.082 kasus, DKI Jakarta 573 kasus, Kalimantan Selatan 281 kasus, dan DI Yogyakarta 242 kasus.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Lansia di 20 Provinsi

2. Sebanyak 230 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 5.720, Total Mencapai 1.620.569 Ilustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 230 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena corona menjadi 44.007 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah dengan 83 kasus disusul Jawa Barat 44 kasus, Jawa Timur 28 kasus, DKI Jakarta 12 kasus dan DI Yogyakarta 9 kasus. 

3. Terbukti COVID-19 bisa menular melalui udara

[UPDATE] Kasus COVID-19 RI Naik 5.720, Total Mencapai 1.620.569 Simulasi penyakit menular yang dilakukan oleh RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya