Amerika-Jepang-Korsel Keroyok Korut-Tiongkok soal Nuklir dan Taiwan

Amerika tidak akan diam jika Korsel dan Jepang diusik

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) bersama dua sekutunya di Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan, memperingatkan Korea Utara soal denuklirisasi dan Tiongkok soal stabilitas di Selat Taiwan. Peringatan itu disampaikan pada Rabu (21/7/2021) dalam forum konsultasi menteri luar negeri trilateral AS-Jepang-Korea Selatan.

Dilansir The Straits Times, melalui forum trilateral pertama dalam empat tahun terakhir, ketiga negara menyampaikan posisinya yang saling menopang terkait koordinasi strategis demi mewujudkan perdamaian Indo-Pasifik dan semenanjung Korea. Komitmen itu disampaikan meski hubungan Tokyo dan Seoul berada dalam situasi yang berantakan.

"Ketika (ada) negara-negara mengambil tindakan yang bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat atau yang mengancam mitra dan sekutu kami, kami tidak akan membiarkan tantangan itu tidak terjawab," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, di Tokyo.

Baca Juga: Tangkal Korut, Korea Selatan Bangun Iron Dome Senilai Rp37,5 Triliun

1. AS berharap bisa mengawali proses pembicaraan tingkat tinggi dengan Tiongkok

Amerika-Jepang-Korsel Keroyok Korut-Tiongkok soal Nuklir dan TaiwanXi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Lawatan Sherman ke Asia selama sepekan membawanya ke Korea Selatan dan Mongolia, melewati Tiongkok. Kendati begitu, Sherman berharap kehadirannya di kawasan timur Asia bisa membuka pembicaraan tingkat tinggi Washington-Beijing.

“Sudah jelas bahwa kami akan terlibat ketika itu adalah kepentingan kami, dan akan melakukannya dengan cara yang praktis, substantif, dan langsung," tambah Sherman.

Jepang telah mengambil sikap yang lebih tegas dalam isu Taiwan, sebuah kebijakan yang menyulut kemarahan Tiongkok. Dalam buku putih pertahanan, Tokyo menegaskan posisinya yang membela Taipei jika sewaktu-waktu Beijing melakukan invasi, dengan alasan instabilitas Taiwan akan berdampak terhadap keamanan Jepang.

2. Menghadapi Korea Utara harus dengan kesabaran

Amerika-Jepang-Korsel Keroyok Korut-Tiongkok soal Nuklir dan TaiwanPimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Denuklirisasi Korea Utara juga menjadi prioritas utama dalam agenda trilateral. Presiden AS Joe Biden telah mengindikasikan keterbukaan Washington untuk berdialog dengan Pyongyang. Ketiga diplomat itu sepakat tentang perlunya kesabaran menghadapi negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Takeo Mori, mengatakan bahwa tidak mungkin untuk memprediksi langkah Korea Utara selanjutnya. Sementara, rekannya dari Korea Selatan, Choi Jung-kun, menekankan bahwa berhubungan dengan Korea Utara adalah permainan panjang.

"Kita tidak boleh terlalu terburu-buru," ujar Choi.

Sherman menambahkan, Korea Utara telah menolak permintaan dialog dari AS. “Kita harus melatih kesabaran. Kita semua harus memahami bahwa Korea Utara juga berjuang dengan pandemik, seperti seluruh dunia, dan harus hidup dengan resolusi Dewan Keamanan PBB serta sanksi yang menyertainya," kata dia.

"Tetapi kami berharap mereka memahami bahwa masa depan yang lebih cerah datang dari keterlibatan dalam diskusi seputar denuklirisasi Semenanjung Korea ini," demikian harap Sherman.

3. Korea Utara menghadapi krisis pangan terburuk dalam satu dekade terakhir

Amerika-Jepang-Korsel Keroyok Korut-Tiongkok soal Nuklir dan TaiwanANTARA FOTO/REUTERS/Reinhard Krause/File Photo

Laporan PBB 2020 mengungkap bahwa Korea Utara sedang menghadapi krisis pangan terburuk dalam satu dekade terakhir. Ada berbagai faktor yang menyebabkan hal itu, mulai dari pandemik COVID-19, gagal panen akibat badai topan, hingga sanksi dari PBB atas pengembangan nuklir.

Korea Utara juga menolak bantuan vaksin AstraZeneca dari COVAX, karena khawatir dengan efek samping pembekuan darah yang menyebabkan kematian di sejumlah negara.

Di sisi lain, forum trilateral juga dihadirkan untuk menengahi hubungan tidak baik antara Jepang dan Korea Selatan. Gedung Biru Kepresidenan Korea Selatan menyampaikan, Presiden Moon Jae-in tidak akan mengunjungi Jepang untuk upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada hari Jumat.

Kemunduran diplomatik terjadi setelah Hirohisa Soma, Wakil Kepala Misi di Kedutaan Besar Jepang di Seoul, dilaporkan mencemooh upaya Moon untuk meningkatkan hubungan bilateral sebagai "masturbasi dengan dirinya sendiri".

Baca Juga: Presiden Korsel Moon Jae In Batalkan Kunjungan ke Jepang

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya