Banyu Biru Djarot, Politikus Pencinta Literasi dan Puisi 

Banyu Biru aktif kenalkan PDIP kepada millennial

Jakarta, IDN Times - Sebagai media multi-platformnya anak millennial, IDN Times menggelar acara yang ditujukan untuk menggali lebih jauh minat dan bakat pemuda Tanah Air. Kali ini, IDN Times akan menggelar acara yang diberi nama Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta.

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Salah satunya adalah Banyu Biru Djarot.

Selain dikenal sebagai pujangga dan musisi Tanah Air, Banyu Biru Djarot juga diingat sebagai politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lelaki kelahiran London, 19 Maret 1979 ini sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM).

KBM menjadi salah satu gebrakan Banyu di kancah politik. Komunitas yang berdiri pada 15 Desember 2014 ini diyakininya sebagai instrumen untuk membumikan nilai Soekarno-isme di kalangan millennial. Saat KBM berdiri, putra musisi Erros Djarot ini merasa sedih lantaran banyak kawula muda yang apatis terhadap politik.   

Selain politik, Banyu ternyata memiliki segudang aktivitas dan pengalaman di bidang lainnya. Apa saja sih?

Baca Juga: Adrian Suherman dan Ambisinya Jadikan OVO Pembayaran Digital Terbaik

1. Banyu Biru menuntaskan studi ekonominya di Universitas Reading

Banyu Biru Djarot, Politikus Pencinta Literasi dan Puisi Instagram.com/@banyuuubiru

Banyu menuntaskan studi sarjananya di Universitas Reading, London dengan mengambil program studi investasi perbankan. Dia juga tertarik dengan dunia finansial. Menurutnya, kesuksesan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh tata kelola keuangan.

"Karena kekuatan seluruh usaha itu semua kuncinya di finansial. How to manage the finance is how you can create or sustain company growth. Tentunya dengan catatan perangkat perusahaan yang sehat. Rata-rata perusahaan hancur itu karena finansialnya tidak diatur dengan baik," tutur Banyu kepada IDN Times, Kamis (17/1) malam.

Sekembalinya ke Indonesia, Banyu sempat bekerja di beberapa perusahaan sekuritas keuangan. "Pulang ke Indonesia saya kerja di dana reksa BUMN, pertama kali belajar kerjalah," sambung dia.

2. Pujangga yang mencintai dunia literasi dan puisi

Banyu Biru Djarot, Politikus Pencinta Literasi dan Puisi Instagram.com/@banyuuubiru

Tidak hanya di bidang ekonomi, Banyu juga memiliki minat besar dalam bidang politik. Pada Pilpres 2014, Banyu menjadi salah satu pemuda yang mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Bersama keluarga besar Soekarno, ia mendirikan Komunitas Kesenian Kebudayaan dan Kreatif untuk Kebangsaan (5K) sebagai upaya mengkampanyekan pasangan tersebut.

Darah musisi sang ayah nampaknya tidak hilang begitu saja. Dalam setiap aktivitas politiknya, Banyu selalu memberikan sentuhan seni. Dia juga aktif menggunakan media sosial untuk "bicara jiwa" sekaligus sebagai "ruang kontemplasi".

"Saya hobi banget buat puisi. Twitter itu saya pakai untuk menyebarkan puisi. Paling gak jiwa seniman Bapak mengalir lah ya. Saya juga suka baca literatur filosofi gitu," ungkap dia.

Salah satu cuitan seninya adalah "Raih tangan rakyat, maka kemenangan akan kita raih. Salami, genggam erat, sapa bicara sebanyak-banyaknya yang bisa kita temui, lalu dengarkan mereka. Bergerak, jangan diam. Bismillah," tulisnya melalui akun @banyubiru-.

3. Komunitas Banteng Muda, merangkul millennial yang ingin mengenal PDIP

Banyu Biru Djarot, Politikus Pencinta Literasi dan Puisi Instagram.com/@banyuuubiru

Pelantun lagu Andaikata ini sudah sepenuhnya menceburkan diri ke ranah politik. Bersama KBM, Banyu menghabiskan waktunya keliling daerah untuk memperkenalkan partai berlogo Banteng kepada kalangan millennial.

"Jadi anggota PDIP sudah lama memang, sekarang saya anggota Bapilu PDIP pusat. Saya di KBM sebagai ketua umum. Nah, KBM itu notabene-nya untuk memperkenalkan PDIP kepada anak-anak baru yang masih belum pegang kartu keanggotaan. Harapannya, tentu beberapa bulan ke depan supaya mereka jadi kader partai," terang Banyu.

Belum lama ini, Banyu bersama KBM menggelar kompetisi E-Sport PUBG dan Mobile Legends untuk mendekati millennial. "Jadi kami memang mendekati millennial dengan cara kekinian," ucapnya.

Baca Juga: Grace Natalie: Dari Jurnalis Hingga Jadi Politikus

Topik:

  • Sunariyah
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya