COVID-19 Jadi Bukti Pertanian Lebih Penting dari Investasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) Tri Mumpuni menyoroti berkah di tengah musibah pandemik COVID-19. Wabah ini menjadi bukti bangsa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri, tanpa bergantung dengan bangsa lain.
“Hikmah nya adalah kita melihat kemampuan diri sendiri, untuk melihat segala sesuatu lokal yang menolong hidup kita. Selama ini kita pusing impor ini itu, kebijakan yang tidak berpihak pada petani. Justru inilah saat kita memberkuasakan sumber daya lokal,” kata Tri dalam webinar #MenjagaIndonesia bertajuk Menjaga Lingkungan yang diselenggarakan IDN Times, Senin (10/8/2020).
1. Pemerintah ditegur untuk tidak mendewakan investasi
Menurut perempuan kelahiran Semarang itu, selama ini pemerintah terlalu mendewakan investasi. Dalam praktiknya, tidak jarang masyarakat rural dirugikan lantaran eksploitasi alam yang berlebihan.
“Kita jadi tahu tanah dan segala macam yang selama ini selalu diberikan untuk investor dengan proyek mercusuar besar, ternyata di masa pandemik ini sama sekali tidak bermanfaat pada rakyat. Justru manfaat besarnya adalah petani yang menanam sayur, yang paling tidak dia mampu mencukupi hidupnya sendiri,” kata dia.
Puni, sapaan akrab Mumpuni menambahkan, “selebihnya mereka (petani) bahkan mengirimkan ke daerah terluar yang sulit mendapat pasokan sayur dan pangan.”
Baca Juga: Ini Cara Kementan Gerakkan Generasi Milenial Lirik Sektor Pertanian
2. Milenial juga tergerak untuk urban farming
Editor’s picks
Tak hanya masyarakat rural, sejauh pengalaman Puni, millennials turut menyemarakkan tren urban farming di tengah pandemik. Mereka terlibat dalam pendistribusian bibit lokal ke berbagai daerah.
“Ini yang menarik, anak-anak muda yang selama ini hidupnya pakai gadget, gadget itu mereka gunakan untuk mendistribusikan benih,” tutur dia.
3. Kedaulatan pangan bermula dari kedaulatan benih
Puni yang juga Founder Patriot Negara menekankan, pandemik COVID-19 harus menjadi momentum untuk kedaulatan pangan, tapi hal itu bisa terwujud jika benihnya juga berdaulat. Permasalahannya adalah masih ada benih yang harus didatangkan dari luar negeri.
“Kami ada operasi benih lokal yang sudah kami buat hampir tiga tahun, kami kumpulkan benih lokal, kami bagikan kepada petani. Jadi pelan-pelan kita berdaulat dengan berdaulat benih. Sebetulnya daulat pertanian ini masih jauh dari apa yang kita impikan,” kata dia.
4. Pemerintah harus menyediakan regulasi yang mendukung
Menurut Puni, kedaulatan pangan bisa terjadi jika pemerintah menyiapkan regulasinya dengan matang. Termasuk regulasi yang melindungi perusakan sumber daya alam.
“Saya pikir sudah seharusnya pemerintah meninjau kembali aturan, supaya policy dibuat tentang pemberkuasaan sumber daya yang ada di desa. Jadi ada aturan terhadap kepemilikan lahan yang jumlahnya besar kepada perusahaan,” tutup dia.
Baca Juga: ACT Luncurkan Lumbung Sedekah Pangan bagi Masyarakat Terdampak Pandemik