Lewat Media Sosial, Hidayat Nur Wahid Menjelaskan Arti Ulama

Hidayat juga menjawab argumentasi Mahfud MD, mantan Ketua MK

Jakarta, IDN Times – Pendukung mengklaim bahwa Sandiaga Uno masuk kategori ulama, sebutan yang dikenal luas sebagai pemuka agama Islam. Sebutan ulama untuk Sandiaga itupun menimbulkan pro dan kontra. 

Salah satu yang setuju menyematkan ulama untuk Sandiaga adalah Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sosial (PKS) Hidayat Nur Wahid. 

"Menurut saya sih Pak Sandi itu ya ulama. Perilakunya, ya perilaku yang juga sangat ulama. Dia melaksanakan ajaran agama, puasa Senin-Kamis, salat duha, salat malam, silaturahim, menghormati orang-orang yang tua, menghormati semuanya, berakhlak yang baik, berbisnis yang baik, itu juga satu pendekatan yang sangat ulama. Bahwa kemudian dia tidak bertitel 'KH' karena memang tidak belajar di komunitas tradisional keulamaan," kata Hidayat saat ditemu di gedung DPR, Senin (17/9).

Tak hanya itu, Hidayat juga kemudian menjelaskan pemberian label pada ulama pada Sandiaga di akun Twitter miliknya untuk meredam kontroversi yang timbul di kalangan netizen di media sosial.

1. Hidayat menjelaskan tentang ulama menurut terminologi Alquran

Lewat Media Sosial, Hidayat Nur Wahid Menjelaskan Arti UlamaTwitter/hnurwahid

Baca Juga: Sandiaga Disebut Ulama, Sekjen NasDem: Dia Itu Pengusaha

Melalui akunnya di Twitter, @hnurwahid,  Hidayat menjelaskan tentang ulama menurut terminologi Alquran.

“Ulama adalah terminologi alQuran, maka dalil saya ketika sebut Sandiaga Uno kualifikasi sebagai Ulama, juga alQuran yg 2x sebut “ulama” tanpa dikaitkan dengan ilmu agama murni ; QS Asy Syuara (bukan Asysyuro) ayat 197, dan terutama QS Fathir ayat 28, yang pentingkan sikap khasyyah kepada Allah.” 

Hidayat juga menjawab argumen mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD yang berargumen begini: Dalam arti harfiyah, ulama’ berarti org yang banyak ilmunya, termasuk ilmu politik, ilmu hukum, sosiologi, agama dsb. Tp dalam arti ishthilahy, ulama’ itu artinya org yang banyak ilmu agamanya, terutama fiqh. Kalau mau pakai arti harfiyah maka Huntington, Adam Smith, Karl Marx, Sndi adl ulama.

Hidayat membalas: pernyataan&cuitan saya ttg “Ulama”jelas tak pergunakan pendekatan makna “harfiyah” atau “istilah”, tapi pendekatan AlQuran. Itu krn terminologi ini dimunculkn olh AlQuran. Bila itu rujukannya (khususnya QS Fathir:28),maka kriteria Ulama, selain banyak ilmu,jg “khasyyah” pd Allah.

Cuitan Hidayat mengenai definisi ulama itupun mendapat respons netizen. Hingga Sabtu (22/9) pukul 14.00 WIB, ada lebih dari 500 komentar warganet. 

2. Netizen pun ikut berdebat soal pengertian ulama

Lewat Media Sosial, Hidayat Nur Wahid Menjelaskan Arti UlamaIlustrasi Twitter (Pixabay)

Warganet pun ikut berdebat mengenai siapa yang patut mendapat sebutan ulama.

‏@pryo6969 menulis: Dengan memberi gelar trsebut, justru menimbulkan byk tanda tanya di umat muslim sendiri. Kita ketahui, sdr Sandi belom pernah nyantri atau belajar agama Islam scr mendalam. Sdngkan para SANTRI, dr kecil hingga dewasa mendalami ilmu agama anda abaikan.

Abdillah dengan akun ‏@santridusun membalas cuitan Hidayat itu dengan mengutip M. Quraish Shihab. “Ulama ialah orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang ayat-ayat Allah, baik yang bersifat kauniyah maupun Quraniyah, dan mengantarnya kepada pengetahuan tentang kebenaran Allah, takwa, dan khasysyah (takut) kepada-Nya” (M. Quraish Shihab).

 Namun, yang lain menyebut, Sandiaga tidak perlu diberi label-label ulama.

@rafara_14 menulis: Apapun itu tak perlu label ulama kpd @sandiuno. Yg utama @sandiuno justru tlh DIPILIH ULAMA. Berpolemik kriteria & kualifikasi ulama malah makin jauh dari fokus PEMILIHAN PRESIDEN & WAKIL @prabowo @sandiuno bukan dicalonkan utk ketua MUI, jd gak perlu label Ulama buat mereka.

Baca Juga: Sandiaga Disebut Sebagai Ulama, Ma'ruf Amin: Alasannya Apa?

3. Hidayat menilai, ada pihak yang mengaburkan pernyataannya

Salah satu netizen kemudian meminta Hidayat tidak memperpanjang polemik sebutan ulama tersebut. Hidayat menjawab bahwa dia tidak bermaksud memperpanjang masalah ini. 

"Tapi itu diperpanjang oleh pihak lain yang mengaburkan pernyataan saya. Saya perlu meluruskan untuk kembalikan pada pernyataan saya yang sebenarnya, yang merujuk kepada Alquran, asal terminologi ulama. Jadi mestinya kalau ada yg mendebat, pakailah rujukan yg sama," tulisnya. 

Semoga politik di Indonesia dapat berjalan dengan sehat ya guys..
 

Baca Juga: Komentar Lucu Warganet pada Sandiaga, Setelah Disebut Santri dan Ulama

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya