Video Kaesang soal Maju Wali Kota Depok Viral, PDIP Depok: Itu Sinyal
Depok, IDN Times - Salah satu video Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang viral terkait isunya maju untuk Pilkada Kota Depok 2024 viral di media sosial.
Video tersebut diunggah publik figur, Jarwo Kwat di Instagram dengan isi video yang sempat menyinggung soal kursi orang nomor 1 di Depok. Di video itu, dia tampak menghampiri Kaesang yang tengah duduk sambil membaca tulisan di secarik kertas sambil menyeletuk soal isu itu.
"Depok satu, mantap!" kata Jarwo.
Atas celetukan itu, Kaesang sempat terkejut sembari menahan tawa. Ia membalas celetukan Jarwo Kwat tersebut.
"Wah, Depok satu, untuk Margonda lebih baik!" balas Kaesang yang disambut tawa.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, menilai pernyataan Kaesang itu merupakan sebuah sinyal bahwa anak Kaesang siap maju pada Pilkada Kota Depok 2024.
"Kalau saya sih melihat ini sebuah sinyal, memang Mas Kaesang ini mempunyai keinginan untuk datang ke Depok dan membenahi Depok," ujar Hendrik saat ditemui IDN Times, Kamis (20/4/2023).
1. Keputusan DPP Pusat tidak akan salah apabila menunjuk Kaesang
Hendrik menuturkan, sikap DPC PDIP Kota Depok untuk Pilkada Kota Depok menunggu restu dan penunjukan dari DPP PDIP. Apabila Kaesang memang benar akan diusung untuk maju, kata dia, maka hal itu merupakan sebuah keputusan yang telah dipertimbangkan.
"Saya yakin keputusan partai tidak akan salah, tentunya Bu Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan mempunyai pertimbangan kalau memang Mas Kaesang mau turun ke Depok," tutur Hendrik.
Hendrik mengakui, ramainya dorongan masyarakat meminta Kaesang untuk maju Pilkada Kota Depok secara resmi belum dibicarakan dengan DPP Pusat. Namun dengan pemberitaan Kaesang didorong untuk Pilkada Kota Depok secara tidak langsung sudah sampai dan didengar DPP Pusat.
"Pasti sudah sampai ke sana secara informal, tidak secara resmi. Kalau secara resmi pasti saya sebagai ketua DPC Kota Depok akan diperintahkan untuk melakukan analisis dan sampai hari ini belum ada," terang Hendrik.