Viral Dugaan Penganiayaan Keji Aditya Hasibuan Anak Komisaris Polisi

Dari keterangan yang diunggah Mazzini di Twitternya, peristiwa diawali ketika korban yang membawa Mini Cooper diadang tiga unit sepeda motor dari depan dan belakang. Saat membuka kaca, korban dipukul tiga kali di bagian pelipis mata kanan serta masing-masing satu kali ke bibir dan kuping.

Korban langsung menutup kaca mobil dan mencoba pergi. Kemudian, para pelaku menendang berulang kali mobilnya dan merusak kaca spion mobil korban.

Korban dan sejumlah rekannya kemudian mendatangi rumah pelaku yang disebut anak Kompol Achiruddin Hasibuan untuk meminta pertanggungjawaban mobil yang dirusak.

Achiruddin disebut tidak terima dengan kedatangan korban dan rekannya. Ia pun meminta seseorang mengambil senjata laras panjang dari dalam rumah.

Di saat yang bersamaan, Aditya keluar rumah dan memukul korban dan menendang korban. Achiruddin pun tidak melerai pelaku dan korban, "Sudah biarkan saja, jangan ada yang melerai, biar sama-sama puas."

Seorang pria yang mengambil senjata laras panjang pun menodong rekan korban agar tidak melerai.

Ada tiga video yang diunggah Mazzini di Twitternya. Pada video pertama, terlihat pelaku menindih dan berulang kali membenturkan kepala korban ke aspal sembari mengumpat dengan kata-kata kasar.

Korban menjerit-jerit saat dianiaya. Tak berhenti samapai di situ, pelaku menendang kepala bagian belakang dan punggung korban, meski orang-orang yang berada di sekitar meminta pelaku menghentikan aksinya.

"Bang, sudah bang," ujar korban ketika dipukuli.

Pada video kedua, terlihat pelaku mengangkat kepala korban dengan menjambak rambut dan meludahinya. Terlihat darah sudah berlumuran hingga tanah.

Pada video ketiga, terlihat seorang yang diduga pelaku menendangi sebuah mobil yang berusaha pergi dari lokasi.

Dalam unggahan itu, korban disebut sudah membuat laporan ke Polrestabes Medan. Selain itu, terdapat tangkapan layar yang mengungkapkan kondisi korban pascakejadian.

Korban disebut sempat dibawa ke RS Bunda Thamrin, Medan, Sumatra Utara.

Korban disebut mendapat enam jahitan karena pelipis mata kiri yang robek. Selain itu, sejulmah bagian tubuh korban membiru.

Atas perintah Polrestabes Medan, korban pun melakukan visum di RS Bhayangkara Medan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi bukti.

Korban juga melakukan pengobatan trauma, scan dan MRI pada bagian kepala dan mata di RS Siloam Medan, Sumatra Utara.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi lebih lanjur dari Mabes Polri atas kasus yang diduga terjadi pada Desember 2022 ini.