Viral, Turis Asing Nekat Lompati Pagar Pembatas Kawah Bromo
Malang, IDN Times – Beberapa hari terakhir, jagad maya dihebohkan oleh aksi nekat seorang turis asing yang berfoto di bibir kawah Gunung Bromo. Aksi turis asing tersebut menjadi viral setelah momen kenekatannya itu diunggah pada laman akun sosial media instagram miliknya @anyuta_rai. Meskipun saat ini unggahan tersebut sudah dihapus, beberapa warganet sempat mengabadikannya melalui tangkapan layar.
Hingga kini, belum diketahui motif dari turis tersebut melakukan aksi ekstrem tersebut. Namun, diduga aksinya tersebut demi konten menarik pada akun instagram pribadinya.
1. Langsung direspons TNBTS
Munculnya aksi tersebut langsung direspons oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) selaku pengelola wisata Gunung Bromo. Pihak TNBTS menyayangkan aksi dari turis tersebut. Pasalnya saat ini kunjungan wisata ke Gunung Bromo belum diperkenankan mendekati bibir kawah dalam radius 1 kilometer. Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BB TNBTS, Syarif Hidayat menyebut bahwa pihaknya langsung melakukan penelusuran dan mengindentifikasi turis tersebut. Diketahui turis tersebut beidentitas bernama Anyuta Rai. Turis tersebut datang pada pada Senin 21 September 2020 lalu.
“Dari data yang kami miliki ada empat orang turis asing yang berkunjung pada saat itu. Berdasarkan informasi dari rekan di lapangan kejadian tersebut diperkirakan siang hari. Saat itu petugas tengah melakukan patroli ke arah Sabana,” terang Syarif, Kamis (24/9/2020).
2. Langgar aturan PVMBG
Lebih jauh, Syarif menambahkan bahwa wisatawan yang juga seorang selebgram tersebut sudah melanggan aturan dari PVMBG PGA. Pelaku sudah melanggar batas aman kunjungan. Seperti diketahui PVMBG memberikan batas jradius satu kilometer dari bibir kawah yang boleh dikunjungi. Pelanggaran berikutnya adalah, area kawah Gunung Bromo tidak boleh dimasuki, apalagi untuk berfoto.
“Aturannya sudah jelas. Arahan dari PVMBG PGA Cemoro Lawang bahwa radius aman kunjungan dibatasi 1 kilometer dari bibir kawah," sambungnya.
3. Sayangkan aksi nekat pelaku
Di sisi lain, Syarif mengaku sangat prihatin dengan aksi yang dilakukan turis asing tersebut. Pasalnya aturan yang diberikan sudah jelas, namun yang bersangkutan justru melanggar aturan tersebut hanya demi konten media sosial. Selain mebahayakan diri sendiri hal tersebut juga berpotensi ditiru oleh wisatawan lain.
"Kami tentu sangat prihatin dan kecewa masia pengunjung yang masih melanggar saat berkunjung. Tetapi kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan," tandasnya.
