Virus Zika Mulai Mendekati Indonesia, Menteri Kesehatan Larang Warga ke Singapura!

01 Sep 2016, 07:10 WIB

fajar.co.id

Indonesia dikhawatirkan semakin dekat dengan virus Zika. Hal tersebut adalah kekhawatiran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bahkan, seperti dikutip dari kompas.com, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek menganjurkan agar ibu hamil tidak mengunjungi negara terdekat yang sudah mulai terkena Zika.

Zika memang dikenal sebagai virus yang menyebabkan pengidapnya mengalami demam dengan bercak-bercak merah. Akan tetapi, virus yang diketahui berasal dari Uganda tersebut lebih rentan menyerang wanita hamil. Meski begitu virus tersebut tetap menyerang orang-orang dengan imunitas rendah. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, sebagian besar orang yang terinfeksi adalah pekerja bangunan warga asing.

Hal tersebut akhirnya membuat Menteri Nila membuat pelarangan terhadap para ibu hamil untuk kunjungi Singapura.

Pengidap Zika di Singapura sudah mencapai 82 orang.

Default Image IDN

Virus Zika dianggap berbahaya bagi janin ibu hamil. Menteri Nilai mengaku kalau kemungkinan korelasi antara ibu hamil dengan anaknya adalah mikrosefali. Bayi dengan mikrosefali memiliki otak dan tengkorak abnormal yang berukuran kecil untuk usia mereka. Hal tersebut, menurut Nilai terjadi sejak dalam rahim hingga pada saat lahir.

Maka dari itu, Kemenkes pun keluarkan saran untuk berhati-hati serta tidak mengunjungi Singapura menyusul bertambahnya korban Zika. Sebelumnya jumlah pengidap mencapai 41 orang. Peningkatan dua kali lipat membuat Kemenkes lakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri. Kerja sama antar kementerian tersebut dengan cara memasang termal scanner pada pelabuhan dan airport yang jadi pintu masuk dari Singapura ke Indonesia.

Menteri Nila ingin cegah Virus Zika masuk Indonesia.

Default Image IDN

Menteri Nila mengaku telah menginstruksikan seluruh kantor kesehatan di pelabuhan dan Dinas Kesehatan yang merupakan pintu masuk ke Indonesia agar memeriksa kesehatan mereka yang baru tiba dari Singapura. Proses pemeriksaan adalah mengambil sampel darah orang yang menderita demam tersebut. Setelah itu akan diberi kartu kewaspadaan.

Untuk yang dinyatakan positif, maka akan dipanggil lagi. Proteksi dari negara juga akan diterapkan agar tidak terjadi penyebaran secara cepat. Nila pun tetap berfokus pada gigitan nyamuk yang menjadi masalah utama dalam penyebaran virus tersebut.

Sejauh ini 34 orang telah pulih total dari 41 pengidap. Tujuh di antaranya masih dirawat secara intensif di rumah sakit.