Jakarta, IDN Times - Tak lengkap rasanya membahas terobosan dari pemerintah kalau tak melibatkan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Politisi Gerindra ini sendiri turut beropini terhadap wacana pemindahan ibu kota di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (20/8) malam ini.
Dan seperti biasa, Fadli mempertanyakan banyak hal terkait isu pemindahan ibu kota ini dengan tajam dan kritis.
Menurut Fadli, sejatinya pemindahan ibu kota suatu negara itu sudah biasa. Menurutnya, hal itu wajar saja dilakukan mengingat hal itu demi pemerataan pembangunan. Namun, ia melanjutkan, kalau mau memindahkan ibu kota, ia khawatir itu akan butuh dana besar.
”Pada prinsipnya, pemindahan ibu kota itu hal biasa. Gerindra sudah mempunyai gagasan itu sejak lama. Seperti kami percaya, pindah ibu kota adalah upaya dekonsentrasi pembangunan. Tapi pertanyaannya kemudian, dananya bagaimana? Uang dari mana?”, tanya Fadli.
LanjutFadli sendiri, isu pemindahan ibu kota disebutnya masih mentah. Ia juga mempertanyakan terkait proyeksi atau argumen apa yang disampaikan sampai kemudian berujung kepada gagasan memindahkan ibu kota.
”Sejauh ini, belum ada pembicaraan mengenai ini. Argumen apa yang dibangun terkait wacana ini? Ada apa dengan Jakarta? Kenapa Kalimantan yang dituju? Sejauh ini kan belum ada diskusi mendalam,” tegas Fadli
Salah satu kritik pedas dari Fadli Zon adalah terkait konsistensi wacana ini. Ia kemudian membandingkan wacana pemindahan ibu kota ini dengan wacana mobil listrik Esemka yang digagas Presiden Joko Widodo.
”Apa yang disampaikan Presiden kan masih wacana, bukan rencana. Tidak ada satu dokumen pun yang disampaikan ke parlemen terkait hal ini. Di RAPBN 2020 juga tidak ada anggaran soal pemindahan ibu kota. Semoga bukan seperti Esemka, takutnya malah gak kejadian, jadi cuma omong kosong saja,” kritik Fadli.