Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau masyarakat agar berani dan tegas menegur para penceramah, jika menyampaikan atau menyebar ujaran kebencian melalui dakwah.
"Masyarakat harus berani menegur dan mengingatkan setiap penceramah yang menebar kebencian, fitnah, dan adu domba," kata Zainut di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/12).
Zainut merasa selama ini masyarakat cenderung bersifat persimif pada penceramah yang kerap menyebar ujaran kebencian lewat dakwah. Padahal tindakan tersebut jelas menimbulkan polemik dan bisa memecah belah persatuan Indonesia.
Wamenag juga mengatakan, apabila masyarakat melakukan pembiaran pada penceramah seperti itu, sama halnya masyarakat membiarkan perpecahan antar anak bangsa.
Lebih jauh, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga menyampaikan, jika ada penceramah yang menyampaikan ujaran kebencian pada orang atau kelompok tertentu, dapat terjerat oleh hukum.
Karena itu, masyarakat terutama penceramah diminta agar lebih bijaksana dalam berdakwah.
"Yang saya baca beliau (Wakil Presiden) sudah memaafkan terhadap orang-orang yang menista," kata dia.
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah menangkap penceramah Jafar Shodiq Alattas di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat.
"(Informasi) dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, bahwa telah diamankan seorang laki-laki inisial JS di rumahnya di Depok, lalu dibawa ke Bareskrim," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri.
Video ceramah Jafar Shodiq mendadak viral di situs berbagi Youtube, yang diunggah dari akun habib ja'far shodiq bin sholeh alattas, pada 30 November 2019.
Dalam video tersebut, Jafar menghina Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Kini, Jafar telah menjadi tersangka dan ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb