Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
7AA13980-A5B7-466E-AE81-BF1B16C079F4.jpeg
Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (19/11/2025). (Dok. Kemensos)

Intinya sih...

  • Sekolah Rakyat akan dibangun merata di seluruh Indonesia, bukan hanya di Jawa.

  • Fasilitas pendidikan termasuk unggulan, dengan kurikulum dan DNA talent mapping.

  • Kemensos berkolaborasi untuk persiapan hilirisasi siswa setelah lulus dari Sekolah Rakyat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Sekolah Rakyat merupakan salah satu program Presiden Prabowo Subianto, dalam rangka pengentasan kemiskinan. Sekolah ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem pada desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Meski begitu, bukan berarti Sekolah Rakyat kalah unggul dari sekolah lainnya. Mulai dari pembangunan sarana prasarana, penyusunan kurikulum, hingga penyediaan SDM pendukung sangat diperhatikan prosesnya.

“Jadi dari situlah kemudian kita bisa menggambarkan bahwa Sekolah Rakyat ini adalah sekolah yang memang sekolah unggulan. Bahkan kemudian dalam proses pendidikannya, kita tidak hanya proses pendidikan kolektif, tetapi kemudian kita juga meng-asesmen bakat-bakat dari siswa itu,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

1. Sekolah Rakyat akan dibangun di seluruh Indonesia

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (19/11/2025). (Dok. Kemensos)

Dalam dialog yang mengangkat tema tentang Sekolah Rakyat ini, Agus Jabo mengatakan Sekolah Rakyat akan dibangun merata di seluruh Indonesia, tidak hanya di wilayah pulau Jawa yang menjadi kantong kemiskinan.

“Jadi kita tidak kemudian memprioritaskan hanya di Jawa, di daerah miskin gitu, tapi di seluruh Indonesia. Karena memang perintahnya, satu Kabupaten atau Kota, harus satu sekolah,” ujarnya.

Agus Jabo menjelaskan, fasilitas pendidikan di Sekolah Rakyat termasuk unggulan. Para siswa mendapatkan sarana penunjang seperti seragam sekolah, alat tulis, tas, sepatu, alat kebersihan diri, bahkan laptop untuk masing-masing siswa. Sedangkan, untuk prasarana juga lengkap, mulai dari kelas, asrama, dapur, ruang makan, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, sampai tempat pendidikan vokasi.

Di samping fasilitas mumpuni, kurikulumnya juga menggunakan pedekatan khusus yang disusun Kemendikdasmen. Kurikulum ini dirancang dengan pendekatan Multi Entry-Multi Exit dan individual approach, yang memungkinkan siswa masuk kapan saja dan belajar sesuai capaian masing-masing, bukan berdasarkan tahun ajaran yang sama.

2. Terdapat DNA talent mapping

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (19/11/2025). (Dok. Kemensos)

Setiap siswa juga melakukan DNA talent mapping untuk memetakan bakat dan potensinya, yang akan dikembangkan di Sekolah Rakyat.

“Karena memang perintahnya Pak Presiden, anak-anak ini disamping kemudian mereka harus cerdas, ya mereka juga harus punya karakter, mereka juga harus punya keterampilan,” tuturnya.

Selanjutnya, dalam mendidik anak-anak dari berbagai latar belakang, maka diperlukan SDM yang tidak hanya berkompeten, namun juga memiliki empati.

“Memang kemudian yang diurus di Sekolah Rakyat ini adalah, pertama adalah sarana-perasarananya, yang kedua adalah sumber daya manusia, tentunya ya kan guru, tenaga pendidikan, karena ini boarding, tentunya kita juga membutuhkan wali asrama, wali asuh, termasuk tata kelolanya,” kata Agus Jabo.

3. Kemensos berkolaborasi untuk mempersiapkan hilirisasi siswa

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (19/11/2025). (Dok. Kemensos)

Kemensos juga telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempersiapkan hilirisasi siswa setelah lulus dari Sekolah Rakyat, baik siswa yang ingin bekerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kemensos sedang melakukan kolaborasi-kolaborasi, baik itu dengan BUMN ya, dengan pihak swasta, maupun dengan kampus, dengan kementerian-kementerian terkait, supaya kalau anak-anak ini lulus, itu yang mau sekolah atau kuliah itu bisa melanjutkan kuliah, yang mau bekerja, mereka sudah ada lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Menutup dialog, Agus Jabo menyampaikan Sekolah Rakyat, disamping untuk memberikan akses pendidikan bagi anaknya, orang tuannya juga diberdayakan, rumahnya diperbaiki, sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan.

“Sekolah rakyat ini adalah jembatan bagi anak-anak itu untuk mewujudkan cita-citanya, kemudian mewujudkan apa yang menjadi harapan orang tua, supaya mereka bisa menggraduasi dirinya, bisa menggraduasi keluarganya, sehingga program Pak Presiden untuk menghapus kemiskinan ekstrem lewat Sekolah Rakyat ini mudah-mudahan bisa terwujud,” pungkasnya. (WEB)

Editorial Team