Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di Jabar

Jabar menjadi salah satu provinsi pertarungan di pilpres

Bandung, IDN Times - Jelang pencoblosan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 17 April 2019, tim kampanye masing-masing calon presiden dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, saling klaim kemenangan suara di Jawa Barat.

Kedua tim pemenenangan kampanye ini mengaku telah menguasai suara pemilih di Jawa Barat. Tidak heran jika Jabar menjadi salah satu provinsi pertarungan kedua kandidat ini untuk menjadi pemenang di Pilpres 2019. Karena, Jabar memiliki suara pemilih terbanyak di Indonesia dengan jumlah suara lebih dari 32 juta.

Seperti apa klaim yang disampaikan kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN)?

1. BPD sebut masyarakat Jabar dukung Prabowo-Sandiaga

Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di JabarANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Wakil Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandiaga Jabar Abdul Hadi Wijaya mengatakan, suara dukungan dari masyarakat Jabar kepada pasangan capres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga semakin mengalir kencang jelang hari pencoblosan Pilpres 2019.

Menurut dia, hal itu diketahui berdasarkan kondisi lapangan. Terlebih, kekuatan koalisi partai pendukung Prabowo-Sandiaga sudah semakin solid untuk memenangkan pilpres di Jabar.

"Jadi semakin teringrasi. Dari partai-partai selain mengkampanyekan dirinya (caleg) juga turut mengkampanyekan Prabowo-Sandi," kata dia. 

2. Slogan 2019 Ganti Presiden semakin kuat dan jadi semangat menang di Jabar

Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di JabarGoogle

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi optimistis, Prabowo-Sandi bakal memenangi Pilpres 2019 di Jabar, seperti saat Pilpres 2014. Apalagi, semangat kemenangan itu diperkuat dengan slogan "2019 Ganti Presiden" yang terus digulirkan masyarakat dan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, mendatang.

Koordinator Juru Debat BPN Prabowo-Sandi Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, hingga saat ini semangat "2019 Ganti Presiden" masih terus bergulir di masyarakat, terutama di Jawa Barat. Semangat itu menjadi tanda jika masyarakat mengingkinkan adanya perubahan di Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Menurut dia, berdasarkan pemetaan sementara dan hasil survei internal BPN, suara Prabowo-Sandi di Jabar relatif aman. Kondisi itu hasil dari kerja keras tim, serta adanya semangat "2019 Ganti Presiden".

Baca Juga: Kenapa Jokowi Pilih Datangi Pasantren di Garut? 

3. Kemenangan Prabowo-Sandiaga di Jabar akan terulang seperti di Pilpres 2014

Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di JabarSumber Gambar: timestechnet.com

Politisi perempuan dari PKS ini mengaku, raihan suara Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Solahudin Uno akan menang telak di Jawa Barat saat penghitungan suara di Pilpres 2019, nanti.

Dia menyebutkan, ketika itu Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai cawapres pada Pilpres 2014 pernah menang signifikan di Jawa Barat. Pada penghitungan suara, pasangan ini berhasil meraih suara sekitar 46,92 persen atau memiliki selisih 4 juta suara dengan pasangan Jokowi-JK saat itu.

"Alhamdulillah pada Pilpres 2014, Pak Prabowo meraih suara signifikan di Jabar. Pilpres 2019, suara kemenangan itu akan kami ulang," ujar dia.

4. TKD Jokowi-Ma'ruf Amin bekerja keras untuk amankan suara di Jabar

Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di JabarInstagram @dedimulyadi71

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar Jokowi-Ma'ruf Amin, Dedi Mulyadi mengatakan, klaim kemenangan yang disampaikan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga terhadap perolehan suara pemilih di Jawa Barat akan dijadikan pemicu bagi TKD untuk lebih bekerja keras.

"Kalau sudah merasa aman sih bagus. Karena, saya (TKD) belum merasa aman sehingga akan bekerja terus bekerja keras agar lebih aman lagi," kata Dedi Mulayadi di Kota Bandung, Kamis(7/2).

Baca Juga: Cukur Massal di Situ Garut, Jokowi 'Ledek' Teten Masduki

5. Suara Prabowo di Pilpres 2014 bukan standar penentu kemenangan

Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di JabarDok. IDN Times/Istimewa

Dedi menyebutkan, klaim raihan suara kemenangan yang dilontarkan kubu BKD Jabar Prabowo-Sandiaga berdasarkan Pilpres 2014 bukan menjadi standar penentu kemenangan dalam Pilpres 2019, nanti. 

Menurut dia, pada saat Pilpres 2014, banyak partai koalisi pasangan Capres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin mendukung Prabowo. Namun, kondisi itu saat ini berbeda. Banyak, partai koalisi pendukung Prabowo saat Pilpres 2014 menjadi pendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Kalau pakai logika standar 2014, ya gak bisa dong. Tahun 2014, saya pendukung Prabowo. Tapi, sekarang dukung Pak Jokowi. Jadi gak bisa digunakan standarisasi itu," kata Dedi di Kota Bandung, Kamis(7/2).

6. Kemenangan Jokowi bisa dilihat dari suara Pilgub Jabar 2018

Kubu Jokowi-Prabowo Saling Klaim Kemenangan Suara di JabarIDN Times/istimewa

Dedi menyebutkan, potensi kemenangan pasangan capres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin sebenarnya sudah bisa dilihat dari hasil kemenangan suara di Pilgub Jabar 2018, lalu. Saat Pilgub Jabar, Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul ulum memperoleh suara 32,88 persen yang didukung partai koalisi NasDem, PPP, PKB, Hanura, dan Perindo.

Kemudian, pasangan nomor urut 4, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang memperoleh 25,77 persen yang didukung Partai Golkar dan Demokrat, serta pasangan nomor urut 2, TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang memperoleh suara 12,62 persen (PDIP).

Sedangkan, partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga, Gerinda dan PKS yang saat itu mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu hanya menang 28,74 persen atau sekitar 6.317.465 suara.

"Sekarang tinggal jumlahkan saja pasangan nomor 1, 2, dan 4. Kalau digabungkan berapa persen. Itu saja logikanya. Ditambah lagi, dukungan suara dari kemenangan di kabupaten kota," ungkap Dedi.

Baca Juga: Lakukan Kunker di Jabar, Jokowi Akan Resmikan Alun-Alun Cianjur

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya