Data Dukcapil Diduga Bocor, Data Orang Meninggal Ikut Dijual

Jumlah data masyakarat yang bocor melebihi total penduduk RI

Jakarta, IDN Times - Pengamat keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkapkan fakta baru soal kebocoran data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia menyebut, data orang meninggal ikut dijual peretas dalam database di breachforums.

Temuan itu berdasarkan dari total 330 juta data masyakarat yang bocor. Jumlah itu lebih besar dari total penduduk Indonesia yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam laporannya hingga pertengahan 2023, jumlah penduduk mencapai 278,69 juta jiwa.  

"Data ini lebih banyak dari pada data penduduk Indonesia. Data penduduk Indonesia sekitar 270 juta-an. Namun ini diduga karena ini memuat data penduduk yang sudah meninggal," kata dia dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

1. Data diduga berasal dari server database

Data Dukcapil Diduga Bocor, Data Orang Meninggal Ikut DijualIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Alfons menjelaskan, data yang berhasil dibobol itu kemungkinan berasal dari server database. Hal itu terlihat dalam 69 kolom file data yang beredar dan memuat data kependudukan.

"330 juta baris itu mengandung 69 kolom. Jadi 69 filed database. Jadi kelihatannya yang berhasil diakses ini adalah server database-nya di-copy mentah-mentah, jadi bukan dari enterface-nya. Jadi server database-nya di-copy mentah-mentah, jadi ada 69 kolom data kependudukan," kata dia.

Baca Juga: Kemendagri Gandeng Kominfo dan BSSN Usut Dugaan Data Dukcapil Bocor

2. Diharapkan pihak terkait segera menginvestigasi kebocoran data

Data Dukcapil Diduga Bocor, Data Orang Meninggal Ikut Dijualilustrasi data pribadi (Pexels.com)

Dengan bocornya data tersebut, Alfons menduga kuat peretasan terjadi di Dukcapil Kemendagri. Oleh sebabnya, dia berharap agar pihak terkait menginvestigasi kebocoran data itu.

"Kalau dilihat dari isi kolomnya memang cukup kuat ini diduga berasal dari dukcapil. Jadi harap pihak berwenang melihat kolom-kolom data yang diberikan secara gratis ini lalu diinvestigasi dari mana sumber kebocorannya," tutur dia.

3. Kemendagri Koordinasi ke Kemenkominfo dan BSSN

Data Dukcapil Diduga Bocor, Data Orang Meninggal Ikut DijualIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi memastikan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait mengusut dugaan tersebut.

Teguh mengatakan, Kemendagri saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dia menyebut, koordinasi antar lembaga itu terkait audit investigatisi dan mitigasi sebagai tindakan pencegahan.

"Kami Ditjen Dukcapil Kemendagri bersama-sama dengan BSSN dan Kemenkominfo serta stakeholder terkait telah melaksanakan dua agenda kegiatan, yaitu audit investigasi dan mitigasi preventif," kata dia saat dihubungi IDN Times, Senin (17/7/2023).

Kolaborasi antara Kemendagri, Kemenkominfo, dan BSSN itu masih terus diupayakan hingga saat ini.

Teguh menjelaskan, temuan sementara saat ini, data yang dituding bocor itu tidak sama dengan database kependudukan milih Ditjen Dukcapil.

"Kedua kegiatan tersebut sudah dijalankan sejak kemarin dan sampai saat ini masih berproses secara cepat," ucap dia.

"Untuk sementara, yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di breachforums dilihat dari format elemen datanya tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan existing Ditjen Dukcapil saat ini," sambung Teguh.

Teguh juga menuturkan investigasi akan terus dilakukan secara mendalam untuk mengetahui polemik tersebut.

"Kami bersama stakeholders terkait masih sedang melaksanakan investigasi yang lebih mendalam untuk menangani hal itu," tutur dia.

Sebelumnya, sebanyak 337 juta data masyarakat di dukcapil Kemendagri diduga mengalami kebocoran. Bahkan data itu disebut dijual di forum online hacker BreachForums.

Awalnya, dugaan kebocoran itu diungkap pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.

Adapun data yang bocor itu di antaranya terdapat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ibu, nomor akta lahir, nomor akta nikah dan lainnya.

"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," tulis dia.

Baca Juga: 300 Jutaan NIK Bocor, Menkominfo: Ini PR Kita

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya