Emak-Emak Massa Demo PA 212 Teriaki Aparat: Sambo Tuh Lawan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Massa yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar demo tolak kenaikan BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Sejumlah peserta aksi yang terdiri dari wanita tampak meneriaki aparat Kepolisian yang berjaga dengan menyindir kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Baca Juga: Tak Terima Dipecat di Kasus Sambo, AKBP Jerry Raymond Ajukan Banding
1. Massa PA 212 minta kasus Sambo diusut
Ibu-ibu berkerudung itu meminta supaya aparat terbuka mengusut kasus Sambo, ketimbang membatasi rakyat dalam menyampaikan aspirasi.
"Sambo, Sambo, ke mana Sambo, di hotel apa di mana? Woi Sambo, Sambo tuh lawan," ujar ibu-ibu berkerudung hitam sambil mendekati kawat berduri yang dijaga aparat Kepolisian.
Selain itu, massa yang lain juga ikut meneriaki Polisi yang bertugas dengan seruan "Sambo, woi Sambo, Sambo urusin".
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM di Bali Disebut Tak Pengaruhi KTT G20
2. Demo PA 212 sempat ricuh
Editor’s picks
Berdasarkan pantauan IDN Times, kericuhan sempat terjadi sekira pukul 14.45 WIB di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Meski sama-sama menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, namun massa aksi PA 212 merasa terganggu dengan hadirnya massa lain. Kemudian kelompok PA 212 yang terdiri dari berbagai organisasi Islam tersebut meneriaki massa dari Poros Baru Batavia yang datang ke lokasi yang sama.
"Provokator, awas provokator. Kelompok bayaran itu woi," ujar massa di lokasi.
Baca Juga: Aksi Demo PA 212 di Patung Kuda Ricuh, Mobil Komando Dilempari
3. PA 212 minta kelompok lain bubarkan diri
Terlihat salah seorang naik ke atas mobil komando Poros Baru Batavia, kemudian meneriaki mereka agar membubarkan aksi mereka. Seketika mobil komando dan massa aksi Poros Baru Batavia mundur sembari diiringi kericuhan dan teriakan peserta. Tampak pula massa melempari dengan berbagai barang.
Kemudian terlihat seseorang dikerubungi massa aksi sambil terdengar teriakan untuk menghakimi yang bersangkutan. Beberapa massa yang lain pun meminta untuk tidak memukul.
"Jangan dipukul, jangan dipukul, serahin ke polisi," ucap salah seorang aksi massa.