Gelora Siap Beri Kejutan di 2024, Parpol Baru Yakin Bernasib Baik

Peluang partai baru menang di 2024 terbuka lebar

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Pemenangan (Bapilu) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Rico Marbun, menilai nasib partai baru pada Pemilu 2024 akan lebih baik dibandingkan pada Pemilu 2019.

"Partai-partai baru, menurut saya, bukan hanya lolos elektoral atau parliamentary threshold) saja, tapi bisa jadi akan memberikan kejutan di Pemilu 2024," kata Rico dalam keterangannya, Senin (15/8/2024).

Baca Juga: Anis Matta Doakan Anggaran KPU Turun Tepat Waktu di Depan Komisioner

1. Kondisi Pemilu 2019 dengan 2024 berbeda

Gelora Siap Beri Kejutan di 2024, Parpol Baru Yakin Bernasib BaikIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Rico, kondisi Pemilu 2024 berbeda dengan Pemilu 2019, yang tidak ada satu partai baru pun yang lolos ke Senayan, karena tidak ada situasi krisis berlarut. 

"Itu karena di 2019 tidak ada krisis ekonomi, tidak ada COVID-19, dan tidak ada ancaman perang dunia. Tetapi semua itu, ada menjelang Pemilu 2024," ujar dia.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median ini mengatakan, perasaan publik saat ini sangat tertekan akibat krisis berlarut.

"Perasaan publik menyatakan 80 persen tertekan dengan situasi ekonomi sekarang. Bahkan, dalam dua tahun belakangan ini perasaan buruk, perasaan stres, perasaan marah, dan perasaan gundah yang dimiliki oleh publik itu selalu lebih besar daripada perasaan positif," tutur Rico.

Baca Juga: Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta Soroti Kesalahan Partai Islam

2. Masyarakat dinilai memiliki keresahan yang luar biasa

Gelora Siap Beri Kejutan di 2024, Parpol Baru Yakin Bernasib BaikIDN Times/Galih Persiana

Artinya, kata Rico, publik memiliki keresahan luar biasa terhadap situasi dan kondisi sekarang, sementara pemerintah seperti tidak memiliki solusi dan tidak tahu apa yang akan dilakukan.

Hal ini tentu saja membuka peluang bagi partai baru, salah satunya partai yang membawa narasi perubahan seperti Partai Gelora dengan Arah Baru Indonesia-nya.

"Partai-partai baru, kemungkinan atau peluang menangnya menjadi lebih begitu bagus saat ini. Kalau kita bicara Pemilu, yang harus diingat oleh kita semua adalah Pemilu ini seperti sewa atau kontrak rumah saja," kata dia.

Rico menjelaskan, pemilu sama halnya dengan sewa atau kontrak rumah setiap lima tahun. Dalam kurun waktu lima tahun sekali akan ada pembaruan kontrak. Kemudian jika ada pembaruan, maka kontrak itu bisa berlanjut lima tahun lagi.

Oleh sebab itu, dia optimistis selalu ada kesempatan dan peluang bagi partai baru dalam setiap pemilu yang digelar.

"Jadi tidak ada kepastian, bahwa rumah yang sama, penghuninya sama menempati rumah selama lima tahun berturut-turut. Jadi itulah Pemilu, selalu ada peluang bagi partai baru atau penghuni baru," tutur dia.

Baca Juga: Gelora Janjikan Perubahan, Anis Matta: Rakyat Butuh Narasi

3. Tekanan ekonomi jadi peluang partai baru unjuk gigi di Pemilu 2024

Gelora Siap Beri Kejutan di 2024, Parpol Baru Yakin Bernasib BaikPartai Gelora daftar ke KPU sebagai peserta pemilu 2024 (IDN Times/Ilman)

Rico kembali menegaskan, kondisi Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 berbeda jauh. Pemilu 2019 tidak hanya berat buat partai baru, tetapi juga berat buat partai lama, terbukti dengan tersingkirnya Partai Hanura dari Senayan. 

"Sehingga yang perlu diperhatikan oleh semua partai politik dalam konteks menang pemilu itu adalah situasi dinamika sosial, politik serta ekonomi yang mewarnai masyarakat Indonesia" ucap dia.

Lebih lanjut, Rico berkeyakinan tekanan ekonomi yang dialami masyarakat sekarang membuka peluang bagi partai baru untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Partai lama bisa saja tersingkir di Pemilu 2024, karena mereka telah dianggap gagal. Ancaman krisis ekonomi, COVID-19 dan perang dunia itu nyata, bisa mempengaruhi pilihan publik terhadap partai politik di Pemilu nanti," tutur dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya