Malaysia Keluhkan Asap Karhutla, Jokowi Perintahkan Tangani Titik Api

Jokowi koordinasi ke TNI, Polri, Pemda

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara terkait keluhan dari Malaysia yang mengklaim, wilayahnya tertutup kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra dan Kalimantan.

Jokowi memastikan sudah memerintahkan jajarannya, mulai dari TNI, Polri hingga pemerintah daerah untuk bersiaga.

"Yang terpenting saya sudah perintah kepada Panglima dan Kapolri serta pemda untuk bisa menangani, sekecil apapun titik api harus ditangani agar tidak membesar," kata Jokowi saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2023).

Baca Juga: Singapura Was-was Kena Kabut Asap Karhutla Indonesia

1. Panas yang terjadi melebihi batas normal

Malaysia Keluhkan Asap Karhutla, Jokowi Perintahkan Tangani Titik ApiIlustrasi penanganan karhutla (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Jokowi menuturkan, panas terik matahari saat ini melebihi yang biasanya terjadi sehingga mengakibatkan kemarau panjang.

"Ya ini memang panasnya itu, panasnya itu memang kemaraunya panjang dan panasnya, memang melebihi normal yang ada," tutur dia.

Baca Juga: Karhutla Melanda, KemenPPPA Soroti Anak Jadi Tak Bebas Keluar Rumah

2. Karhutla juga terjadi di berbagai wilayah

Malaysia Keluhkan Asap Karhutla, Jokowi Perintahkan Tangani Titik ApiDok.IDN Times/Istimewa

Jokowi mengatakan, sebenarnya kebakaran hutan tidak hanya terjadi di Indonesia. Dia menjelaskan, karhutla juga melanda wilayah di kawasan Amerika Serikat dan Kanada.

Asap akibat karhutla yang terjadi saat ini tidak separah pada kasus 2015 lalu. Namun Jokowi tak memungkiri, asap karhutla yang terkena angin mengakibatkan sejumlah wilayah tertutup kabut.

"Tidak hanya di Indonesia, kebakaran hutan terjadi di Amerika Serikat, di Kanada, dan kita di sini bisa mengendalikan dengan baik, coba bandingkan dengan 2015 masih lebih jauh sekali, tetapi memang dampak kebakaran itu mengeluarkan asap, dan asapnya kalau kena angin bisa ke mana-mana," jelas dia.

Baca Juga: Singapura Was-was Kena Kabut Asap Karhutla Indonesia

3. Menteri LHK tepis tudingan asap karhutla RI masuk Malaysia

Malaysia Keluhkan Asap Karhutla, Jokowi Perintahkan Tangani Titik ApiMenteri KLHK Siti Nurbaya Bakar. (Dok/KLHK)

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutahanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar menegaskan, tidak ada kabut asap lintas batas dari Indonesia yang masuk ke Malaysia.

Siti Nurbaya heran Malaysia mengklaim kabut asap yang menutupi beberapa wilayahnya, berasal dari efek kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra dan Kalimantan.

“Sampai sekarang tidak ada transboundary haze (kabut asap lintas batas). Tidak ada. Saya tidak tahu dasar apa yang dipakai Malaysia untuk memberikan pernyataan-pernyataan tersebut,” kata Siti, kepada IDN Times, Kamis (5/10/2023) malam.

“Kita bekerja bukan atas permintaan Malaysia. Kita bekerja sesuai dengan standar kerja Indonesia dan sesuai arahan Bapak Presiden untuk bisa mencegah dan memadamkan api,” tambah Siti.

Terkait kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan, Siti menegaskan, hal tersebut sedang ditangani. Berdasarkan kondisi di lapangan, kebakaran hutan dan lahan sudah mulai melandai.

“Penanganan karhutla di Kalimantan dan Sumatra sedang ditangani dengan sebaik-baiknya dan gambaran suasana di lapangan sudah melandai, lebih baik. Kalimantan Tengah di daerah Waringin Timur itu sekarang sedang hujan. Kita lakukan TMC. Indonesia terus bekerja sesuai kebutuhan kita sendiri,” tutur Siti lagi.

Sementara itu, Malaysia dilaporkan telah mengirim surat ke Indonesia lantaran sejumlah wilayahnya tertutup kabut asap efek dari karhutla Indonesia, tepatnya di Sumatra dan Kalimantan.

Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad mengatakan, surat dari Malaysia sudah dikirim ke Menteri LHK Siti Nurbaya.

“Kami sudah mengirim surat ke Menteri LHK Indonesia soal masalah kabut asap lintas batas ini,” kata Nik Nazmi, dikutip dari New Straits Times.

Setidaknya, ada sekitar 13 wilayah Malaysia yang tertutup kabut asap dari Indonesia akibat karhutla.

Melalui citra satelit ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura, terdeteksi 121 titik panas di Sumatra dan 122 titik panas di Kalimantan. Malaysia menilai, kabut asap di wilayahnya karena kebakaran hutan di Indonesia.

Tercatat pada Senin (2/10/2023) pukul 17.00 sore waktu setempat, Indeks Pencemaran Udara (API) menunjukkan kualitas udara terburuk ada di Nilai (161), disusul Cheras di Kuala Lumpur (160), dan Seremban di Negeri Sembilan (159).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya