Menjawab Gen Z, Ini Strategi Capres-Cawapres Supaya Menang Pemilu 2024

Capres cawapres harus punya gagasan dan rekam jejak baik

Jakarta, IDN Times - Nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jadi sosok yang dinanti-nanti para pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Meski saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum secara resmi mengumumkan nama capres dan cawapres yang didaftarkan oleh partai politik (paprol), tapi publik sudah mulai penasaran dengan nama-nama yang akan bertanding pada Pilpres 2024 tersebut.

Di sisi lain, generasi muda yang terdiri dari Generasi Z (usia 17-24) dan milenial (usia 25-39) akan menjadi pemilih mayoritas pada Pemilu 2024 mendatang. Tak heran, kini keberadaan generasi muda sangat dilirik oleh partai politik karena bisa mendulang elektoral dan kemenangan.

Terkait hal tersebut, muncul pertanyaan di benak Gen Z, bagaimana strategi capres dan cawapres supaya mengantongi kunci kemenangan dan menarik suara pemilih muda pada 2024 nanti?

Pertanyaan itu merupakan salah satu yang diajukan Gen Z kepada redaksi IDN Times melalui microsite atau kanal #GenZMemilih. Selain menampilkan semua hal tentang Pemilu 2024, kanal #GenZMemilih juga menampung berbagai pertanyaan Gen Z soal politik dan Pemilu 2024 dan akan dijawab oleh redaksi IDN Times.

Yuk simak jawabannya, Gen Z!

Baca Juga: Mengenal Fungsi dan Kewenangan KPU, Lembaga Penyelenggara Pemilu

1. Capres dan cawapres harus punya gagasan yang logis

Menjawab Gen Z, Ini Strategi Capres-Cawapres Supaya Menang Pemilu 2024Muhammad Abid Al Akbar, Ketua Dewan Eksekutif UIN Jakarta dalam Talkshow Series #GenZMemilih "Jurus Jubir Muda Partai Gaet Gen Z" by IDN Times (IDN Times/Besse Fadhilah)

Ketua Dema UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muhammad Abid Al Akbar, menilai, sebenarnya ada banyak cara yang bisa ditempuh capres dan cawapres untuk mengantongi kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang.

Mengingat 2024 nanti didominasi oleh pemilih muda, maka capres dan cawapres harus punya gagasan serta visi dan misi yang jelas. Generasi milenial dan z juga dianggap cerdas dan tidak tergiur dengan adanya transaksi maupun manuver politik yang dilakukan parpol

"Saya kira, hal yang paling utama, capres dan cawapres harus fokus terhadap visi misi. Di sisi lain, ada transaksi antar politik, koalisi antar parpol, saya kira itu tidak terlalu berpengaruh untuk menumbuhkan kesadaran anak muda. Tapi yang bisa lebih menarik adalah ketika capres dan cawapres menawarkan gagasan yang konkret untuk anak muda," ucap Abid saat dihubungi IDN Times, Kamis (23/2/2023).

Gagasan yang dilontarkan capres dan cawapres pun harus logis sehingga yang ditawarkan tidak hanya untuk menggaet elektoral belaka, tetapi mampu menampung keinginan pemilih muda. Salah satunya gagasan mengenai Indonesia Emas tahun 2045, di mana usia produktif akan mendominasi.

"Misalnya, kita kan mau masuk era bonus demografi, apa yang bakal dilakukan capres cawapres untuk menghadapi bonus demografi, yang anak muda usia produktif lebih banyak? Karena Indonesia Emas 2045 itu yang akan mengisi, ya, anak muda sekarang," kata dia.

Di samping itu, kata Abid, capres dan cawapres juga harus bisa melihat peluang memanfaatkan teknologi digital. Gagasan yang ditawarkan tidak diberikan melalui saluran konvensional. Tim sukses (timses) capres dan cawapres harus jeli memberikan gagasan melalui media sosial.

"Tipikal anak muda hari ini kan gak suka baca yang panjang-panjang, berita terlalu berat gitu, yang penting singkat, padat, jelas, dalam bentuk video seperti TikTok," tutur dia.

Namun yang perlu menjadi catatan, gagasan tersebut tidak hanya sekadar strategi politik untuk menggaet suara pemilih muda. Capres dan cawapres harus punya gagasan yang nyata untuk diterapkan saat nantinya terpilih. 

"Tentu yang tidak normatif, ya, jadi tidak hanya ocehan belaka. Kita bosan dengan janji akan berantas korupsi, usut HAM, menyejahterakan masyarakat, itu sudah jadi kewajiban. Jadi jangan diucapkan lagi, tapi langkah konkret apa yang ditawarkan, bahwa 'Anda tuh ngapain mau jadi Presiden?" imbuh Abid.

Baca Juga: Perbedaan DPR dan DPRD, Fungsi dan Tugasnya, Gen Z Sudah Tahu Belum?

2. Calon pemimpin harus punya rekam jejak yang baik dan berpihak ke anak muda

Menjawab Gen Z, Ini Strategi Capres-Cawapres Supaya Menang Pemilu 2024Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago (Instagram)

Senada dengan pernyataan Abid, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menuturkan, capres dan cawapres harus mempunyai rekam jejak yang bagus di media sosial.

Arifki menuturkan, strategi capres dan cawapres yang perlu dilakukan untuk merebut pemilih milenial dan gen z adalah memperkuat berbagai portofolio berupa pencapaian dan keberpihakan terhadap anak muda.

Rekam jejak digital menjadi sesuatu yang penting karena bisa menampilkan gagasan capres dan cawapres dalam menghadapi masalah yang ada. Menurut Arifki, anak muda yang melek teknologi akan memeriksa historis gagasan calon pemimpin secara digital.

"Portofolio di sini bukan jabatan atau posisi yang dia capai beberapa tahun terakhir atau mungkin selama dia hidup. Tapi yang diperlukan itu portofolio digital, bagaimana dia itu mau memperbincangkan isu-isu yang memang dibutuhkan oleh milenial. Itu pun diuji bagaimana bisa dilihat di media sosial maupun di Google," ucap dia kepada IDN Times.

Arifki menegaskan, isu yang diperjuangkan capres dan cawapres berkaitan dengan milenial dan gen z, harus masuk akal agar pemilih muda tidak merasa hanya dimanfaatkan secara elektoral. Isu-isu yang belakangan berkaitan dengan generasi muda, di antaranya, soal keuangan, tempat tinggal, hingga lowongan pekerjaan.

"Para capres-cawapres harus membahas isu yang logis dan masuk akal sehingga gen z dan milenial melihatnya logis sebagai calon pemimpin," tutur dia.

Di sisi lain, timses juga harus mulai semakin kreatif dalam menyampaikan visi misi capres dan cawapres. Kampanye kreatif berbasis digital di media sosial tentu akan dianggap sebagai nilai tambah oleh pemilih muda.

Menurut Arifki, kampanye kreatif sangat penting karena pola pikir politik mulai bergeser. Dari yang semula tampak struktural dan elitis, kini pemilih muda suka dengan yang menonjolkan adanya kesetaraan dan kolaborasi sehingga tidak tampak ada instruksi dari atas.

"Harus dilakukan oleh para tim sukses sehingga daya tarik dari pemilu dan narasi atau program yang dibangun mudah dipahami. Cara memahami ini memang perlu beberapa terobosan yang sangat logis, salah satunya ikut dalam narasi yang dibutuhkan pemilih muda," imbuh dia. 

Baca Juga: Gen Z Yuk Kenali Tugas, Kewenangan, dan Kewajiban DKPP

3. Tanya apapun soal pemilu di #GenZMemilih

Menjawab Gen Z, Ini Strategi Capres-Cawapres Supaya Menang Pemilu 2024Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

IDN Times sebagai media yang menargetkan milenial dan Gen Z, punya peran dan tanggung jawab memberikan edukasi serta literasi soal politik dan Pemilu 2024 kepada Gen Z dan milenial.

Apalagi, IDN Media dipercaya sudah menjadi media partner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menandatangani MoU pada Oktober 2022.

Melalui microsite khusus dan program talkshow series 'Gen Z Memilih,' IDN Times berupaya memberikan edukasi dan literasi yang diharapkan bisa menjadi panduan bagi Gen Z dan milenial jelang pemilu.

Gen Z dan milenial bisa bertanya atau menjawab pertanyaan yang diajukan di microsite 'Gen Z Memilih' seputar pemilu atau politik. Nah, menariknya, setiap pertanyaan terbaik dengan vote tertinggi akan mendapatkan hadiah berupa poin yang dapat ditukarkan dengan uang tunai ratusan ribu rupiah.

Talkshow series 'Gen Z Memilih' berlangsung setiap Rabu, mulai Februari hingga Desember 2023 dengan menghadirkan pembicara-pembicara kompeten dan wakil Gen Z. Selain itu, IDN Times juga bekerja sama dengan sejumlah kampus.

Buat kalian yang akan mengirimkan pertanyaan, caranya gampang banget. Berikut tata cara mengajukan pertanyaan di #GenZMemilih:

- Login di situs IDN Times dengan akun asli sesuai identitas di KTP

- Buka situs IDN Times atau buka link ini https://tanyajawab.idntimes.com/

- Pilih kanal Tanya Jawab, dan pilih fitur "Lainnya"

- Masukan pertanyaan dan sertakan hastag #GenZMemilih. 

Baca Juga: Dear Gen Z, Yuk Kenali Definisi Pemilu, Asas, hingga Tujuan

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya