Mensesneg dan Menag Siap Kembangkan Perguruan Tinggi Keagamaan

Menag akui sulitnya proses transformasi PTKN

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, sepakat tentang pentingnya percepatan pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

Pratikno menyambut baik program-program yang telah dilakukan Menag Yaqut, terutama terkait pengembangan Perguruan Tinggi binaan Kementerian Agama.

"Saya siap membantu Gus Menteri untuk mengembangkan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama," kata Pratikno saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Program Pendidikan Tinggi Keagamaan, di Jakarta Selatan pada Kamis, 24 Agustus 2023 malam.

Rakor ini dihadiri para Rektor PTKN se-Indonesia, para pejabat eselon I, II Pusat, para staf khusus, staf ahli, dan tenaga ahli Menag.

1. Mengembangkan perguruan tinggi bukan hal yang mudah

Mensesneg dan Menag Siap Kembangkan Perguruan Tinggi KeagamaanMensesneg Pratikno. (IDN Times/Larasati Rey)

Menurut Pratikno, mengembangkan perguruan tinggi memang tidak mudah. Seorang rektor, tidak hanya bertanggungjawab kepada mahasiswa saat berada di lingkungan kampus.

"Tanggung jawab rektor itu tidak hanya di dalam kampus, namun di mana saja mahasiswa itu berada," lanjut Pratikno

Baca Juga: Otorita IKN Kerja Sama dengan 5 Perguruan Tinggi, Ini Tujuannya

2. Menag tegaskan akan terus perhatikan PTKN

Mensesneg dan Menag Siap Kembangkan Perguruan Tinggi KeagamaanMenteri agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas (kemenag.go.id)

Sebelumnya, Yaqut menegaskan Kemenag berkomitmen terus memberikan perhatian lebih kepada PTKN.

Dia menjelaskan, langkah afirmasi akan dilakukan agar PTKN segera bertransformasi dari sekolah tinggi menuju institut, bahkan hingga universitas.

Kementerian Agama membina 72 PTK Negeri, terdiri atas 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri, satu Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik Negeri, empat Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri, dan dua Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha Negeri.

"Problem pendidikan di Kementerian Agama itu banyak sekali. Utamanya, PTKN di luar PTKIN. Alhamdulillah untuk PTKIN sudah berjalan. Kita akan terus mengafirmasi PTKN selain PTKIN, agar juga bisa segera bertransformasi," kata Yaqut.

3. Transformasi PTKN terhambat karena syarat terlalu berat

Mensesneg dan Menag Siap Kembangkan Perguruan Tinggi KeagamaanIlustrasi kampus (IDN Times/Mardya Shakti)

Yaqut juga menuturkan, proses transformasi PTKN cukup lambat karena persyaratan transformasi terlalu berat. Pihaknya saat ini sedang membahas mengenai masalah tersebut.

"Ini yang sedang kita diskusikan agar bisa melakukan lompatan PTKN bersama-sama dengan PTKIN," kata Yaqut.

Terkait hal tersebut, Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan terima kasih kepada Kemenag yang telah memberikan perhatian lebih kepada PTKN untuk bisa lebih berkembang, salah satunya Universitas Hindu Negeri (UHN).

"Terima kasih Pak Menteri dan jajarannya yang telah memberikan perhatian untuk pengembangan UHN dan PTKN lainnya," kata I Gusti Ngurah Sudiana.

Baca Juga: Menag Yaqut: Integritas Penting di Kementerian yang Menyandang Agama

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya