Yusril Ingatkan Koalisi Besar Berpotensi Sebabkan Satu Paslon di 2024

Pilpres idealnya minimal dua pasangan calon

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra mengingatkan kepada koalisi besar bahayanya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika hanya ada satu pasangan calon (paslon).

Menurut dia, dalam iklim demokrasi pilpres yang baik, idealnya harus terdiri dari minimal dua paslon capres dan cawapres.

"Jadi kalau koalisi besar, bisa akhirnya cuma satu pasangan. Itu harus dipikirkan juga. Harus tetap minimal ada dua pasangan," kata Yusril usai menggelar silaturahmi politik dengan Ketum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023) dini hari.

Baca Juga: Di Hadapan Yusril, Prabowo: Kalau PBB Tak Dukung Saya Kebangetan

1. Sejauh ini belum terlihat akan mengarah hanya satu paslon

Yusril Ingatkan Koalisi Besar Berpotensi Sebabkan Satu Paslon di 2024IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kendati begitu, Yusril menuturkan belum melihat tanda-tanda Pilpres 2024 hanya akan ada satu paslon yang maju. Namun, kata Yusril, publik termasuk dirinya perlu mewaspadai dan antisipatif.

"Belum kelihatan sih. Tapi kita mewaspadai jangan sampai hal itu terjadi. Kalau saya kan orang hukum tata negara, selalu berpikir antisipatif. Jangan sampai hal-hal yang seperti itu terjadi. Harus diantisipasi dari awal," tutur dia.

Baca Juga: Demokrat: Pamit ke PPP Jangan-Jangan Plot Twist Prabowo-Sandi Lagi

2. Yusril diskusikan potensi polemik yang terjadi soal satu paslon yang maju

Yusril Ingatkan Koalisi Besar Berpotensi Sebabkan Satu Paslon di 2024ilustrasi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai ahli hukum tata negara, Yusril mengatakan, kemungkinan itu terjadi jika dilihat dari sistem yang dipakai pada Pilpres 2024 nanti. 

"Kalau hukum tata negara tidak melihat orang, dia melihat sistem. Sistemnya yang harus dilihat. Kalau jadi satu terus gimana. Bukan melihat si a, si b," imbuh dia.

Oleh sebabnya, dia ingin mendiskusikan potensi masalah kebangsaan itu dengan berbagai pihak.

"Ya makamya itu yang kita mau diskusikan lebih dulu. Karena belum ketemu jalannya," ucap dia.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Diprediksi Gabung PKN dan Dukung Anies di Pemilu 2024

3. Yusril gelar silaturahmi politik dengan Zulhas

Yusril Ingatkan Koalisi Besar Berpotensi Sebabkan Satu Paslon di 2024Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Untuk diketahui, Yusril menggelar silaturahmi politik dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023) malam.

Yusril menjelaskan, dalam pertemuan sekitar satu jam antara PAN dan PBB itu membahas adanya kemungkinan kedua parlol bernapaskan Islam itu bekerja sama di Pemilu 2024.

"Mungkin gak kita kerja sama saksi-saksi karena saksi-saksi itu banyak sekali diperlukan dan biayanya juga lumayan mahal," kata Yusril kepada awak media.

Yusril mengatakan, salah satu kerja sama yang berpotensi dibangun ialah membentuk tim saksi di tempat pemungutan suara (TPS). Misalnya, tim saksi TPS dari PBB turut melakukan perhitungan suara untuk PAN, demikian pula sebaliknya.

"Apakah bisa misalnya bekerja sama tentang saksi-saksi PBB kemudian juga mencatat perhitungan suara untuk PAN. Apa, PAN mencatat juga buat PBB, ketika tak kuat di daerah itu," ujar Yusril.

Selain itu, Yusril memastikan dirinya juga bersama Zulhas membahas mengenai tantangan dan masalah bangsa Indonesia ke depan. Bagaimana cara Indonesia menghadapi krisis dunia yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

"Jangan sampai terjadi krisis dan kalau itu terjadi, bagaimana kita harus antisipasi mengatasi dari krisis itu," jelas dia.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya