Karhutla di Gunung Panderman Jawa Timur Dipadamkan KPH Malang 

Karhutla terjadi di hutan dengan status fungsi hutan lindung

Jakarta, IDN Times - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Malang memadamkan api di Gunung Panderman di dalam wilayah kerja Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Senin (22/7). 

Luas hutan yang terbakar sampai dengan saat ini sekitar 60 hektare (ha). Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut terjadi di hutan dengan status fungsi hutan lindung.

1. Jarak hutan dari perkampungan sekitar 5 km

Karhutla di Gunung Panderman Jawa Timur Dipadamkan KPH Malang IDN Times/KLHK

Secara keseluruhan, hutan lindung pada petak 227 tersebut memiliki luas 164,4 ha. Adapun jarak hutan dari perkampungan sekitar 5 km.

Dilihat dari sebaran titik api, penyebab kebakaran diduga karena faktor alam. Tiga titik api yaitu titik api di Parang Putih dan Tingsen merupakan api skala kecil dan sudah dapat dipadamkan. Begitu pun dengan api yang berada di titik Puncak telah berhasil dipadamkan. Area terbakar pada hutan lindung tersebut sebagian besar pada tanaman bawah, serasah, dan ilalang.

2. Pemadaman api dilakukan dengan membuat sekat bakar ringan serta pembakaran terbalik pada lokasi yang terjangkau

Karhutla di Gunung Panderman Jawa Timur Dipadamkan KPH Malang IDN Times/KLHK

Pemadaman api dilakukan dengan membuat sekat bakar ringan serta pembakaran terbalik pada lokasi yang terjangkau. Untuk lokasi yang terjal dan sulit terjangkau serta api skala besar belum bisa dipadamkan secara konvensional hingga Senin (22/7) sore pukul 15.00 WIB.

Pada Selasa (23/7), penanganan lanjutan dilaksanakan dengan titik kumpul di Rach Megastar. Apel penanganan karhutla dilaksanakan pukul 07.00 WIB dengan fokus penanganan menggunakan metode sekat bakar dengan estimasi panjang 5 km dan lebar 3 m, serta metode pembakaran terbalik.

3. Strategi taktikal disampaikan saat apel dengan melihat situasi terkini karhutla

Karhutla di Gunung Panderman Jawa Timur Dipadamkan KPH Malang IDN Times/KLHK

Selain itu, pada penanganan karhutla Selasa (23/7), dilakukan penambahan personel antara lain Perhutani KPH Malang 30 orang, BPBD 50 orang, LMDH 90 orang, KTH Pandean, dan LPL Bumi Hijau 15 orang, serta unsur TNI dan Polri. 

Personel membawa peralatan berupa cangkul, garuk, sabit, dan parang. Sementara itu, kekurangan peralatan akan disiapkan Perhutani dan BPBD. Strategi taktikal disampaikan saat apel dengan melihat situasi terkini karhutla.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya